Efek Berantai Kasus Brigadir J, Para Polisi Malu Diteriaki 'Sambo'

CNN Indonesia
Jumat, 07 Jul 2023 11:47 WIB
Kasus pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J itu sempat mengubah perlakuan masyarakat terhadap anggota Polri.
Terpidana kasus pembunuhan Brigadir Yosua dan perintangan penyidikan. (Antara Foto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Nila setitik, rusak susu sebelanga. Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo kepada ajudannya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tampaknya menjadi tamparan keras bagi Korps Bhayangkara.

Tak hanya menyita perhatian publik, nyatanya kasus pembunuhan yang menyeret puluhan anggota Polri itu juga sempat mengubah perlakuan masyarakat terhadap aparat seragam cokelat.

Tahun lalu di media sosial, sempat beredar video yang memperlihatkan masyarakat meneriaki anggota polisi dengan kata-kata 'Sambo' usai kasus mencuat dan ramai diperbincangkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian ada video rombongan polisi yang sedang baris berbaris diteriaki 'Sambo' oleh warga yang sedang menonton. Diduga rombongan polisi itu merupakan bagian dari pawai kegiatan HUT RI ke-76 tahun lalu. Namun, tak diketahui lokasi terjadinya peristiwa itu.

Ada pula video yang memperlihatkan seorang anggota polisi diteriaki 'Sambo' saat bertugas mengamankan pertandingan sepak bola. Teriakan itu dilontarkan oleh suporter bola dari arah bangku penonton.

Merespons teriakan para penonton itu, anggota polisi itu tampak berbalik ke arah suporter dan kemudian melambaikan tangan sambil tersenyum.

Masih di jagat maya, juga sempat beredar unggahan yang menampilkan curhatan seorang anggota Polri soal dirinya yang kerap diteriaki 'Sambo'. Curhatan itu pun langsung ditujukan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Pak Kapolri saya sebagai anggota polisi sangat malu pak! setiap kali saya berangkat patroli ada saja emak-emak atau ABG yang meneriaki saya SAMBOO....," demikian curhatan anggota Polri yang diunggah oleh warganet itu.

"Bahkan anak-anak saat main dengan teman-temannya juga ditanya, 'Kamu anak sambo ya'," lanjut curhatan itu.

Sebenarnya tak banyak anggota Polri yang berkomentar di publik terkait kasus Sambo.

Menurut seorang anggota polisi di Sumatera Barat menganggap kasus tersebut terlalu sensitif dibahas. Ia berpendapat tak banyak anggota polisi yang berani untuk buka suara mengenai kasus tersebut.

"Memang secara perintah tidak disuruh, tapi secara hierarki-nya tentu hal tersebut menjadi sensitif untuk dibahas dalam lingkungan apapun," ucap dia beberapa waktu lalu.



Seorang anggota Polri lainnya juga menyampaikan hal serupa. Ia mengaku tak memiliki kapasitas untuk berkomentar terkait kasus yang melibatkan jenderal bintang dua itu. Ia juga mengklaim tak terlalu mengikuti kasus tersebut.

"Awalnya saya tidak terlalu mengikutinya, kemudian tiba-tiba dikabarkan Ferdy Sambo jadi tersangka, saya juga cukup kaget," jelasnya.

Namun, salah satu anggota Polda Sumsel yang enggan disebutkan namanya melontarkan komentar dan menyebut kasus Sambo tersebut merupakan aib bagi satuan. Kendati demikian, ia meyakinkan secara keseluruhan polisi masih bertugas dengan profesional.

"Kasus Brigadir J adalah salah satu aib Polri. Namun masyarakat juga harus tahu bahwa sampai saat ini polisi masih profesional dengan tugasnya. Jangan sampai karena satu aib ini, seluruh polisi yang profesional jadi kena dampaknya. Bayangkan kalau polisi tidak ada," ujarnya.

Anggota Polda Sumsel lain yang juga enggan disebutkan namanya, melihat kasus Sambo ini sebagai bukti masih ada masalah internal yang cukup besar di tubuh Polri.

"Kasus ini menjadi bahan pihak kepolisian untuk mengevaluasi kinerja dalam bertugas dan mengupayakan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di internal Polri," kata dia.

Meski demikian, ia pun tak memungkiri masih ada pimpinan Polri yang tidak jujur. Bahkan, kata dia, kasus Sambo ini hanya puncak gunung es semata.

"Saya merasa apa yang menimpa Polri saat ini merupakan teguran dari Allah. Jika saja pimpinan Polri mau jujur dan tegas, maka anggota di jajaran bawah tidak akan berani melanggar aturan. Tuhan pun akan memberikan keselamatan untuk institusi yang sangat saya sayangi ini," ujarnya

Senada, anggota Polda Jawa Timur juga menyebut kasus ini menunjukkan buruknya kondisi di institusinya. Sebab, kekuasaan dan jabatan justru digunakan untuk menutupi kejahatan.

"Menurut saya ini menunjukkan wajah buruk Polri. Ada abuse of power sedemikian rupa untuk merekayasa skenario kasus," katanya.

Ia pun berharap kasus ini tak memunculkan persepsi yang buruk di masyarakat. Yakni, Polri terbiasa merekayasa kasus dan menggunakan kekuasaannya untuk berbuat semena-mena.

"Jangan sampai karena kasus ini masyarakat beranggapan, 'oh polisi terbiasa kayak gitu [rekayasa kasus]'. Kan kasihan polisi-polisi yang bekerja jujur," ucap dia.

Karopenmas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan saat Kasus Sambo menjadi buah bibir masyarakat, Mabes Polri berusaha membangun dan menaikkan citra yang merosot tajam. Kepercayaan masyarakat saat itu kepada anggota Polri menurun drastis. Namun, Korps Bhayangkara tak tinggal diam. Sejumlah upaya dilakukan.

"Kami terus melayani masyarakat dengan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk update informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat melalui media mainstream," ungkapnya kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

Selain itu, Polri juga berfokus kepada pelayanan publik yang baik kepada masyarakat. Respons cepat terhadap panggilan darurat, penanganan kasus yang efisien dan menjalin hubungan baik antara polisi dengan masyarakat.

"Berkolaborasi dengan masyarakat dengan mengadakan program kegiatan sosial dan pertemuan warga. Kami juga melakukan pengawasan internal yang ketat, serta transparansi dan akuntabel yang menjadi komitmen dalam menjalankan tugas," papar Ramadhan.

Pada akhir tahun lalu, Kapolri Listyo Sigit Prabowo sempat menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat sambil menyinggung kasus-kasus besar yang melibatkan anggota Korps Bhayangkara. Salah satunya adalah kasus Sambo.

Sekelompok orang menggelar unjuk rasa di Medan, Sumatera Utara pada Kamis (4/8). Mereka menuntut kematian Brigadir J diusut tuntas. Mereka pun meminta Irjen Ferdy Sambo ditangkap.Foto: CNN Indonesia/Farida
Demo masyarakat terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J oleh Ferdy Sambo Cs.

"Kepala Kepolisian Republik Indonesia mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia terhadap kinerja dan prilaku serta perkataan," kata Listyo dalam Rilis Akhir Tahun Polri di Mabes Polri, Jakarta, 31 Desember 2022.

Selain itu, alumni Akademi Kepolisian Angkatan 1991 itu juga menyatakan komitmennya Polri tidak akan pandang bulu menindak tegas anggotanya yang terlibat kasus.

"Siapapun, apapun pangkatnya, apabila terlibat, kita proses tegas, ini bagian komitmen kami terkait pemberantasan narkoba dan kasus-kasus lain," pungkasnya.

(dis/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER