Dari keterangan yang diterima pihak polisi, RS disebut sebagai anak yang kerap dipanggil untuk bimbingan konseling. RS disebut sering mencari perhatian di sekolahnya.
"Dia kepribadian yang menurut guru aneh, maunya diperhatikan terus, dinomorsatukan terus. Kemudian kalau tidak dinomorsatukan tidak diperhatikan dia berulah, berulah kadang-kadang tidak masuk (sekolah), kemudian menyendiri. Puncaknya ada kenaikan kelas itu dia juga naik kelas, tapi saat pemilihan organisasi sekolah dia tidak terpilih. Terus kalau ada prakarya itu sudah dinilai, dia maunya yang ditampilkan, itu yang terjadi," tutur Agus lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi juga akan menggandeng psikolog untuk memeriksa kejiwaan siswa SMP itu. Sebab RS juga memberikan pengakuan janggal soal sosok teman yang disebut mengajarinya membakar sekolah.
"Orang itu enggak ada, rumahnya enggak ada, nama [yang disebutnya] tidak ada di alamat. Ini sedang kita dalami darimana," tutur Agus.
"Langkah kami selanjutnya, kami akan berkoordinasi dengan Biro Psikologi Polda Jawa Tengah khususnya di sana ada psikolog untuk mendalami status kejiwaan [anak]," pungkasnya.
Berdasarkan laporan CNN Indonesia TV, ada dua ruang kelas dan satu ruang penyimpanan yang terbakar akibat peristiwa itu. Polisi menduga RS membuat api dari botol yang telah diisi cairan muda terbakar.
Sementara itu, mengutip unggahan di akun Instagram Humas Polres Temanggung, kebakaran diketahui oleh penjaga malam sekolah tersebut sekira Selasa (27/6) pukul 12.45 WIB.
Petugas kemudian mendatangi TKP dan memeriksa CCTV. Dari pemeriksaan, teridentifikasi pelaku pembakaran sekolah. Setelah ditangkap, ternyata pelaku diketahui merupakan siswa di sekolah tersebut.
(del/bac)