Korban Meninggal Antraks di Gunungkidul DIY Bertambah Jadi 3 Orang

CNN Indonesia
Selasa, 04 Jul 2023 16:03 WIB
Ilustrasi. Korban meninggal terjangkit Antraks bertambah jadi tiga orang. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan total warga Kabupaten Gunungkidul, DIY yang meninggal usai dinyatakan terpapar antraks bertambah menjadi tiga orang.

Tiga orang itu tercatat berasal dari Kecamatan Semanu.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut tiga orang itu terhitung dalam 93 warga yang terindikasi positif terkena antraks setelah mengkonsumsi daging sapi yang tidak sehat atau mati karena sakit.

"Yang meninggal tiga orang di Semanu, yang Karangmojo tidak ada yang meninggal, tapi dalam pemeriksaannya positif ada antraks di dalam tubuhnya," kata Nadia di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/7).

Kemenkes, lanjut Nadia, tengah berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat untuk melakukan penyelidikan epidemiologi terkait penyebab puluhan warga itu terpapar antraks.

Misalnya, apakah karena mengkonsumsi hewan ternak yang positif terkena antraks, atau sumber makanan sapi diperoleh dari rumput atau tanah yang terpapar spora bakteri antraks.

"Karena virus antraks sangat kuat di dalam tanah, dia tidak gampang mati," kata dia.

Lebih lanjut, Nadia kemudian mewanti-wanti agar seluruh masyarakat Indonesia khususnya warga Gunungkidul yang tercatat sering melaporkan kasus antraks untuk lebih berhati-hati saat mengkonsumsi hewan ternak.

Nadia mengatakan, apabila warga mengetahui sapi atau kambing yang tiba-tiba sakit atau menunjukkan gejala antraks, maka hewan ternak itu harus langsung dibunuh dan dikubur, bukan malah dijual atau dikonsumsi.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk mengolah daging secara bersih dan matang. Nadia juga meminta agar dinas peternakan selalu memberikan edukasi kepada warga serta memeriksa hewan ternak para warga apabila terjadi anomali.

"Misalnya konsumsi terbesar saat kurban, makanya kita selalu mengatakan hewan kurban harus dilakukan pengecekan ke dinas peternakan," ujar Nadia.



(khr/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK