ANALISIS

Kasak-kusuk PAN Mencari Teman Koalisi Pilpres 2024

CNN Indonesia
Rabu, 05 Jul 2023 10:36 WIB
Jalan PAN bergabung dalam koalisi Pilpres 2024 tidak mulus. Dengan PDIP, tidak ada tindaklanjut konkret, sementara dengan Gerindra dihalangi oleh PKB.
PAN memperjuangkan Erick Thohir sebagai cawapres di Pemilu 2024.

Menurut Surokim PAN harus bersikap lebih luwes. Selain itu, PAN juga harus memprioritaskan keselamatan partai. 

Surokim berpendapat yang terpenting dalam memilih koalisi adalah seberapa besar koalisi tersebut bisa mendongkrak suara PAN sehingga lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) di Pemilu 2024.

"Bagaimana dia mengusung capres yang punya peluang untuk menang kemudian bisa mengangkat, punya coattail effect terhadap PAN bisa lolos ke parlemen,' ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung sendiri tak yakin PAN bisa dengan entengnya melepaskan Erick Thohir. Agung berkata setidaknya ada empat faktor mengapa PAN terkesan ngotot mengusung Erick sebagai cawapres.

Faktor pertama soal elektabilitas. Kata Agung, tak bisa dipungkiri nama Erick selama berada di urutan lima besar posisi cawapres berdasarkan survei sejumlah lembaga.

"Yang kedua isi tas, logistik untuk melakukan pendanaan atau pembiayaan kampanye Pilpres atau Pemilu bagi dirinya maupun bagi PAN secara keseluruhan seperti itu," kata dia.

"Sehingga simbiosis mutualisme antara PAN dan Erick tercipta dan di titik ini saya kira menjadi rasional dan saya kira menjadi realistis bagi PAN untuk mengusung Erick Thohir sebagai salah satu cawapres," imbuhnya.

Faktor selanjutnya adalah soal kapasitas yang dimiliki oleh Erick. Pasalnya, saat ini Erick menjabat sebagai Menteri BUMN sekaligus Ketua PSSI.

Dengan latar belakang posisi itu, Erick dipandang mampu untuk mengelola dan memimpin. Misalnya, Erick bisa fokus untuk mengurusi masalah ekonomi, sementara capresnya lebih fokus pada urusan politik atau narasi Indonesia ke depan.

Dan faktor terakhir, Agung menilai Erick cukup disukai oleh para elite, termasuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Itu (empat faktor) saya kira suatu paket sebagai pertimbangan partai-partai untuk memilih cawapres, karena kalau hanya salah satu unsur saja kekhawatiran terbesar justru cawapresnya hanya menjadi pelengkap, tidak memberikan dampak apapun secara elektoral, secara finansial, secara yang lain," tutur Agung.

Sementara itu, Surokim menduga faktor utama PAN mengusung Erick sebagai cawapres terkait dengan faktor logisitik.

Ia berpendapat PAN mungkin membutuhkan pendanaan yang cukup untuk bisa meraup suara di Pemilu.

"Logistik saya kira alasan yang sangat mungkin karena PAN mungkin juga berpikir untuk ekspansi nasional untuk lolos di 4 persen tadi (parliamentary threshold), sehingga memerlukan sokongan logistik," ujarnya.

Surokim turut menduga hal inilah yang membuat PAN justru tak menyodorkan nama Zulkifli Hasan selaku ketua umum untuk menjadi cawapres. Dan justru menyodorkan nama Erick yang bukan kader partai

CNNIndonesia.com menghubungi Erick Thohir untuk meminta penjelasan soal kesepakatan dengan PAN sehingga bisa diusung menjadi cawapres, namun tidak direspons.

Sementara itu, juru bicara Erick, Arya Sinulingga menyatakan tak tahu menahu terkait isu capres maupun cawapres.

"Enggak paham capres cawapresan," ucap dia singkat.

(dis/wis)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER