Mudrick Sangidu memastikan Aksi People Power di Kota Solo, Jawa Tengah tetap berlangsung pada Jumat (7/7) siang usai Salat Jumat. Mudrick adalah penanggung jawab aksi ini.
Demonstrasi ini dipindahkan dari lokasi yang telah disusun semula. Sedianya Aksi People Power akan digelar di Bundaran Gladak, tak jauh dari Balai Kota Solo yang merupakan kantor Wali Kota Gibran Rakabuming.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi ini dipastikan dipindah ke depan Gedung Umat Islam (GUI), Jalan Kartopuran, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Solo.
Mudrick berkata Aksi People Power dipindah lokasi setelah ia didatangi petugas dari Polda Jawa Tengah, Rabu (5/7) kemarin.
"Kemarin itu datang dari Polda Jateng. Pokoknya bisa jalan, tapi tidak di Gladak," katanya saat dihubungi melalui telepon, Kamis (6/7).
Mudrick memaklumi permintaan tersebut lantaran lokasi awal, Gladak sangat dekat dengan Balai Kota Solo.
Ia bahkan mengaku sempat ditawari petugas dari Polda Jateng tersebut untuk memindahkan aksinya ke daerah Manahan. Namun tawaran tersebut ia tolak lantaran di Manahan ada RS Bhayangkara yang merupakan bekas Mapolresta Surakarta.
"Nanti saya dikira menghina polisi, saya bilang jangan," katanya.
Menurut Mudrick, pemindahan Aksi People Power merupakan keputusan terbaik. Pihak kepolisian sendiri sudah berusaha memberikan solusi bagi warga yang hendak menyuarakan aspirasi melalui aksi tersebut.
"Kita, ya, enggak enak juga, lah, sudah diberi solusi yang terbaik. Yang penting itu jalan terus," katanya.
Koordinator lapangan aksi, Noerrohmat mengatakan aksi ini akan membawa sejumlah tuntutan, seperti turunkan dan adili rezim korup dan segera mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat.
Noerrohmat menolak Aksi People Power ini dianggap tindakan makar. Baginya, rakyat pasti akan turun ke jalan jika melihat negaranya terjadi kekacauan dan ketidakadilan.
"Ini beda dengan makar. Negara sedang aman tentram enggak ada korupsi dan rakyat gerak itu baru makar. Nah, kalau people power ini korupsi merajalela, ini cawe-cawe rakyat, people power," ujarnya.
(rzr/syd/wis)