Pihak keluarga merasa janggal atas kematian tersangka tindak pidana perdagangan orang (TPPO) berinisial BC di Rutan Polres Pandeglang, Banten, 4 Juli lalu.
Mereka meragukan jika pria berusia 23 tahun itu tewas gantung diri menggunakan tali celana kolor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadinya divisum, terus diperlihatkan ke keluarga, katanya enggak ada luka cuma ada bekas tali di leher aja, tali juga itu karet kolor. Itu karet kolor kalau untuk gantung diri mah enggak bakal kuat lah," ujar Agus, paman korban, kepada awak media, Minggu (9/7).
Agus bercerita tali celana kolor tersebut tidak dibawa pulang ke rumah duka. Menurut keterangan yang di dapat keluarga, ada dua utas tali yang digabungkan.
Hingga kini, kata Agus, keluarga masih meyakini tali tersebut tidak akan kuat menahan beban tubuh BC untuk bunuh diri.
"Enggak dibawa pulang (tali kolornya), cuma katanya itu bekas talinya masih nempel di leher. Kurang lebih ada dua talinya cuma sejengkal-sejengkal. Intinya enggak bakal mematikan lah itu tali sampai gantung diri, talinya juga kecil," katanya.
BC pelaku TPPO yang pernah diomeli Mensos Tri Rismaharini di depan Mapolres Pandeglang tewas sekitar pukul 06.00 WIB pada 4 Juli.
Di hari kematiannya, keluarga dilarang menjenguk BC di Rutan Mapolres Pandeglang. Hingga akhirnya mereka diberi tahu kalau BC tewas gantung diri.
"Tapi keluarga datang ke situ itu sekitar jam 11.00 WIB dan enggak dikasih tahu. Bialngnya malah lagi ada kunjungan polda dan disuruh pulang lagi," ujarnya.
Polda Banten akan mengecek terlebih dahulu mengenai kebenaran informasi tersebut.
"Saya cek dulu," kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto melalui pesan singkat, Minggu (9/7).
Sementara itu Kapolres Pandeglang, AKBP Belny Warlansyah belom merespons konfirmasi terkait kematian tersangka TPPO tersebut.
(ynd/fra)