ANALISIS

Bursa Panas Cawapres Prabowo: Cak Imin atau Orang Pilihan Jokowi?

CNN Indonesia
Senin, 10 Jul 2023 09:49 WIB
Prabowo dan Cak Imin bertemu di tengah isu memanas isu cawapres di Pilpres 2024. CNNIndonesia/Adi Maulana Ibrahim
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Minggu (9/7), dalam rangkaian komunikasi politik Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) di Pilpres 2024.

Prabowo sejak jauh hari telah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden dari Gerindra. Namun hingga kini, Gerindra dan PKB masih belum menentukan sosok cawapres yang akan mendampingi Prabowo.

PKB sejauh ini teguh pada sikap menyodorkan nama Cak Imin sebagai cawapres pendamping Prabowo.

Usai pertemuan kemarin, Prabowo mengatakan PKB akan sangat menentukan siapa cawapres yang bakal diusung oleh koalisi itu. Ia menyebut PKB dan Gerindra juga sudah meneken kesepakatan politik. Penentuan cawapres, kata dia, perlu pembahasan dan perhitungan matang.

Sebelum pertemuan Prabowo-Cak Imin, PKB sempat meradang usai Partai Amanat Nasional (PAN) mau menyodok nama Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadi cawapres Prabowo. PKB menyindir PAN harus menunggu antrean kalau mau menjadi pendatang atau anggota koalisi baru.

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai peluang Cak Imin untuk menjadi cawapres Prabowo cukup besar.

Selain karena PKB merupakan partai pertama yang berkoalisi dengan Gerindra, menurutnya, Prabowo butuh suara di Jawa Timur yang disebut merupakan basis elektoral PKB.

"Karena posisi PKB yang cukup besar, dan juga ini menguatkan posisi Prabowo dengan pemilih moderat di Jawa Timur, karena Prabowo cukup kuat di Jawa Barat dan Banten, makanya dia butuh kekuatan politik di Jawa Timur, karena di Jawa Tengah sudah dikuasai oleh PDIP," kata Arifki saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (9/7).

Ia berpandangan ke depan, tarik ulur nama cawapres akan terus terjadi. Apalagi, belakangan PAN yang berada di luar koalisi menyodorkan nama Erick Thohir. Belum lagi, Golkar yang menawarkan Airlangga Hartarto.

Pasrah kalau cawapres dari Jokowi

Arifki berpendapat Cak Imin akan ngotot untuk dapat posisi itu jika muncul nama dari partai lain, sehingga berpotensi deadlock. Namun menurutnya, Cak Imin akan ikhlas jika nama cawapres disodorkan oleh Presiden Jokowi.

Ia menilai ada potensi Jokowi akan memberi dukungan kepada Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

"Saya membaca yang cukup menentukan ke depan ini adalah Pak Jokowi. Ketika misalnya Cak imin tetap memaksakan dan ternyata itu deadlock, itu mungkin dia bisa ikhlas ketika Pak Jokowi yang memutuskan. Misalnya Pak Jokowi milih siapa," kata dia.

"Makanya saya yakin Pak Prabowo tegak lurus ke Pak Jokowi, bukan lagi ke Cak Imin, meskipun beberapa Kader Gerindra mengatakan semua tergantung Cak imin," ujarnya menambahkan.

Menurutnya, Cak Imin akan ikhlas lantaran calon yang didukung oleh Jokowi berpotensi menang. Ia mengatakan PKB adalah partai yang belum pernah menjadi oposisi sejak dipegang oleh Cak Imin. Sehingga, PKB akan tetap berada di koalisi KKIR.

"Artinya dengan PKB tidak pernah oposisi, tentu Cak imin berhitung ini, kalau dia kalah di pemilihan, dampaknya besar. Makanya pilihan realistis bagi Cak imin adalah mendukung pemenang. Dengan mendukung calon yang didukung presiden," ujarnya.

Tidak mendongkrak suara

Pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi berpandangan munculnya nama Cak Imin sebagai cawapres bisa jadi karena dorongan internal partai.

Ia mengatakan sejak dipimpin oleh Cak Imin, PKB hanya menjadi partai pelengkap koalisi.

"PKB ini sejak Cak imin memimpin jarang serius 'mencalonkan' kader mereka jadi capres atau wapres, tapi mengambil peran sebagai king maker, melengkapi partai yang memang mengusung, dengan deal-deal tertentu. Barangkali keinginan Cak Imin bisa jadi internal partai mendorong," kata Asrinaldi.

Namun menurutnya, jika berpasangan, Cak Imin tidak akan terlalu mendongkrak suara Prabowo. Ia mengatakan hasil-hasil survei tidak pernah menempatkan namanya di deretan teratas tokoh dengan elektabilitas tertinggi.

"Kalau Cak imin berpasangan dengan Prabowo, saya pikir tidak terlalu mendongkrak suara, karena dari beberapa survei nama Cak imin jarang muncul. Tidak akan memberi dampak elektabilitas apa-apa ke Prabowo, makanya Prabowo enggan juga," katanya.

Menurutnya, selain pasangan yang akan menambah suara, Prabowo akan mencari cawapres yang memilik logistik.

Asrinaldi mengatakan jika Pilpres 2024 diikuti tiga pasangan, pemilihan kemungkinan berlangsung dalam dua putaran.

"Kalau dua putaran juga perlu biaya besar itu, tentu Prabowo selain elektabilitas juga ada logistik yang bisa disiapkan," katanya.

Meski nanti tidak dipilih sebagai cawapres Prabowo, Asrinaldi berpendapat kecil kemungkinan PKB akan keluar dari koalisi. Menurutnya, akan ada deal-deal lain yang bisa didapatkan PKB jika tak mendapat posisi itu.

"Saya pikir tentu kalau keluar mungkin agak kecil peluangnya dan tentu Prabowo dan Gerindra akan berusaha menahan. Kalaupun tidak dipilih jadi cawapres tentu ada kompensasi apa yang mereka terima," katanya.

(yoa/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK