Jembatan Kawanua di Desa Saunolu, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku dilaporkan putus akibat terjangan banjir pada Minggu (9/7) malam.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Maluku Tengah Abdul Latif Key aktivitas masyarakat belum bisa dilakukan lantaran jembatan sepanjang 480 meter itu mengalami kerusakan sekitar 150 meter.
"Banjir terjadi usai hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayahnya beberapa hari. Sampai saat ini, aktivitas masyarakat masih belum bisa dilakukan di area sungai," ujar Abdul dalam keterangannya, Selasa (11/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengatakan para pengguna transportasi dan pejalan kaki belum bisa mengakses jembatan tersebut hingga hari ini.
Abdul menjelaskan bahwa jembatan itu merupakan akses utama warga dari Kecamatan Tehoru di Kabupaten Maluku Tengah menuju Kecamatan Siwalalat di Kabupaten Seram Bagian Timur.
"Akses Trans Pulau Seram sementara waktu dapat ditempuh melalui jalur laut. BPBD Kabupaten Maluku Tengah terus berkoordinasi dengan pihak terkait guna melakukan penanganan darurat," tuturnya.
Abdul mengatakan pihaknya masih berusaha melakukan penanganan, namun kondisi cuaca di di lokasi menjadi kendala tersendiri dalam upaya perbaikan jembatan.
Sebelumnya, Staf Pemerintah Desa Saunolu Obet Kamanasa mengatakan kondisi jembatan Kawanua memprihatinkan setelah dua buah bentangan jembatan putus dan terbawa arus banjir.
"Jadi sekarang yang sudah terputus dua bentangan, akses lumpuh, tidak bisa lewat, sekarang masih banjir, air deras," ujarnya saat dihubungi, Senin (10/7).
Menurutnya, Jembatan Kawanua putus karena hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah pegunungan pulau seram sejak sore hingga pagi.
"Jembatan putus sekitar subuh, hujan sehari penuh," ucapnya.
Hujan yang mengguyur Maluku Tengah itu menyebabkan debit air daerah aliran sungai meninggi hingga menerjang badan jembatan. Meski begitu, Obet memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Tak ada korban jiwa, soalnya waktu banjir kondisi jalan masih gelap dan belum dilewati kendaraan," ucapnya.
Jembatan yang putus berada di bagian tengah dengan panjang mencapai 480 meter. Tiang-tiang jembatan pun ambruk dan terbawa arus banjir setelah bangunan jembatan tak mampu menahan debit air yang semakin meninggi yang terjadi sekitar pukul 04:00 WIT atau sekitar subuh.
Akibatnya, arus lalu lintas dari empat kecamatan di pesisir selatan seperti Kecamatan Tehoru, Kecamatan Teluti, Kabupaten Maluku Tengah dan Kecamatan Siwalalat dan Kecamatan Werinama Kabupaten Seram Bagian Timur lumpuh total.
Pemerintah Desa Saunolu, Kecamatan Tehoru, Maluku Tengah, Maluku mengimbau warga yang hendak melakukan aktivitas baik dari kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Timur maupun sebaliknya agar mengurungkan niat mereka sampai menunggu kondisi air sungai kembali membaik.
Diketahui, jembatan Kawanua di Desa Saunolu, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku memiliki panjang mencapai 700 meter sempat diterjang banjir pada tahun 2015 silam.
Jembatan ini dibangun dengan menggelontorkan anggaran APBD Maluku Tengah tahun anggaran 2006 dan baru dinyatakan rampung pada tahun 2017.