Poin-poin Pidato Ganjar, Anies dan Prabowo di Rakernas Apeksi

CNN Indonesia
Kamis, 13 Jul 2023 19:21 WIB
Mereka diberikan waktu untuk berpidato melempar pelbagai rencana program masing-masing bila nantinya terpilih sebagai presiden menggantikan Jokowi.
Bakal Capres di Pilpres 2024: Prabowo, Anies dan Ganjar. (Diolah dari Dok. CNNIndonesia)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tiga bakal calon presiden (capres) di Pilpres 2024 beradu gagasan dalam diskusi panel di Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/7).

Ketiganya adalah Anies Baswedan selaku bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Ganjar Pranowo selaku bakal capres PDIP, dan Prabowo Subianto sebagai bakal capres Partai Gerindra.

Ganjar dan Anies hadir mengenakan baju batik cokelat. Sementara Prabowo mengenakan kemeja safari cokelat. Ketiganya juga nampak mengenakan Passapu atau ikat kepala pria khas Sulawesi Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka diberikan waktu untuk berpidato melempar pelbagai rencana program masing-masing bila nantinya terpilih sebagai presiden menggantikan Jokowi.

Salah satu yang menarik perhatian di acara ini adalah masing-masing capres untuk mengungkap satu kata yang menggambarkan dua bakal calon presiden lainnya.

Semisal Anies mengatakan satu kata untuk Prabowo adalah "Patriot" dan "Sahabat lama" untuk Ganjar. Sementara Ganjar menyebut Anies sebagai "Teman" dan Prabowo sebagai "Senior". Di sisi lain, Prabowo menyebut Ganjar sebagai "Gubernur" dan Anies sebagai "Profesor".

Ganjar

IKN

Ganjar menilai rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan bukan sekadar memindahkan tempat, namun juga mindset orang Indonesia.

Ia mengatakan pemindahan Ibu Kota ke Nusantara akan mewujudkan mimpi Indonesia di masa depan. Baginya, pemindahan ini tak sekadar memindahkan fisik, melainkan juga mengubah perilaku masyarakat Indonesia yang ke depannya.

"Nanti ada perilaku, ada cerita ekonomi hijau dan ekonomi biru itu dalam desain besar yang ada di sana. Harapannya, biasanya kalau gulanya ditaruh di situ, semutnya akan datang. Maka kemudian apa yang diusulkan tadi bagaimana Kalimantan dikelola, saatnya kita berbicara," kata dia.

Komitmen memberantas korupsi

Ganjar mengklaim akan serius memberantas korupsi bila terpilih sebagai presiden. Baginya, karakter yang sangat ditolak dan seluruh masyarakat Indonesia setuju untuk diberantas yakni korupsi.

Masyarakat, kata Ganjar, harus yakin dengan pemerintah yang akan membersihkan karakter-karakter korupsi dan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

"Ada karakter yang sama yang yang ditolak oleh masyarakat yaitu korupsi. Semua pasti setuju dan kita akan serius soal itu," kata Ganjar.

Masih di-bully soal kasus Wadas

Ganjar bercerita masih dibully oleh berbagai pihak terkait kasus pembangunan Bendungan Bener, di Wadas, Purworejo sampai saat ini.

Ganjar menjelaskan banyak informasi yang belum diketahui publik mengenai pembangunan bendungan di sana. Ia bahkan mengaku sudah memberikan ganti rugi Rp11 miliar kepada ketua kelompok yang menolak pembangunan waduk tersebut.

"Hari ini saya masih di-bully. Akan tetapi, seluruh informasi tak disampaikan dengan baik. Saya sampaikan, bagaimana kasus Wadas? Ketua kelompok penolaknya sudah terima dan mendapat untung Rp 11 miliar," ujar Ganjar.

Ganjar mengamini bahwa kasus Wadas menjadi stempel hitam bagi dia dan jajarannya. Namun, dia menegaskan bawahannya agar terbiasa dalam menyelesaikan masalah.

"Itu jadi stempel hitam. Saya bilang sama teman-teman semua, biasakan menghadapi persoalan jangan lari dari persoalan. Begitu persoalan itu muncul semua ketakutan," ucapnya.

Puji infrastruktur dibuat Jokowi

Ganjar turut menyinggung proyek-proyek infrastruktur yang telah dibangun oleh Presiden Joko Widodo. Baginya, proyek itu memberikan dampak yang bagus bagi kehidupan masyarakat Indonesia.

"Infrastruktur yang dibangun oleh Pak Presiden Jokowi mesti bisa dibereskan dan dituntaskan. Added Value-nya ada di sana kok. Kalau hari ini sudah ada, maka utilisasi dari seluruh infrastruktur yang ada mesti menghasilkan nilai tambah," jelasnya.

Meski demikian, Ganjar menyebut ada pekerjaan rumah yang belum dapat dituntaskan hari ini, seperti permasalahan di bidang ekonomi yang musti segera dituntaskan.

"Terkhusus PR besar kita hari ini adalah problem ekonomi. Maka kita bicara pertumbuhan, bicara job creation, sehingga masyarakat akan bisa mendapatkan banyak kesempatan untuk hidup dan lebih baik," pungkasnya.

Ketimpangan Versi Anies

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER