Erick Thohir soal Didorong Jadi Cawapres: PAN Sangat 'Friendly'
Menteri BUMN Erick Thohir memuji Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendorongnya menjadi bakal calon wakil presiden di Pilpres 2024.
Erick mengaku punya kedekatan dengan PAN. Namun, ia belum mau bicara terlalu jauh soal cawapres saat ini.
"Hari ini PAN sangat friendly, tetapi namanya koalisi belum terjadi. Jangan terlalu dini juga, makanya saya selalu bilang konteksnya apa yang ada di depan mata, kerjain aja dulu," kata Erick dalam wawancara eksklusif dengan CNN Indonesia, Kamis (13/7).
Erick merasa punya kedekatan emosional dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Dia punya latar belakang sama dengan Zulhas, yaitu sama-sama orang Lampung.
Selain itu, Erick mengatakan anaknya bersahabat dengan anak Zulhas sejak di bangku sekolah. Dengan kedekatan itu, mereka banyak bicara berbagai hal, termasuk politik.
Meski demikian, Erick enggan berspekulasi tentang kans menjadi bakal cawapres seperti yang diusulkan PAN. Dia ingin fokus bekerja sampai waktunya tiba.
"Masih proses. Wakil presiden itu pendamping, prosesnya belakangan lagi. Jangan kecepatan mikir yang lain-lain dulu, nanti nyesel," ucap Erick.
Dia menambahkan, "Saya selalu ingatkan tim saya di BUMN di PSSI, ayo kita pisahkan apa yang sedang terjadi, apa yang kita mau lakukan, jangan dicampur-campur."
Sebelumnya, Erick Thohir masuk bursa cawapres Pilpres 2024 di berbagai survei. Erick juga telah mendapat dukungan politik dari PAN.
PAN menawarkan Erick ke PDIP untuk dijadikan pendamping Ganjar Pranowo. Selain itu, PAN juga menyodorkan Erick ke Gerindra untuk dipasangkan dengan Prabowo Subianto.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Ganjar dan Erick sudah bertemu beberapa kali dalam rangka pendekatan personal. Sementara itu, Erick pun sudah beberapa kali mengunjungi kantor Prabowo Subianto.
(dhf/bmw)