Polisi menyebut satpam sekolah di Cilandak, Jakarta Selatan tak menjual narkoba jenis sabu kepada guru dan murid di sekolah tempatnya bekerja.
"Tidak ditemukan [indikasi] dijual ke murid dan guru," ungkap Kapolsek Cilandak Kompol Wahid Key saat dihubungi, Senin (24/7).
Wahid mengatakan selama setahun berakhir, satpam berinisial RR itu menjual sabu di luar lingkungan sekolah. Hanya lokasi penangkapannya saja yang di lingkungan sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam aksinya RR biasa menjual narkoba jenis sabu dalam bentuk paket dengan harga jual bisa mencapai Rp400 ribu.
"Itu dia paket hemat, paket murah-murah, enggak ada gram, dikit-dikit. Tapi bisa diproses hukum. Paket Rp400 ribu, Rp300 ribu, dia paketin," tutur Wahid.
"Jadi modus dia itu, dia beli, dia pakai, sisanya dijual jualin. Jadi dia enggak ada ruginya, bisa untung-untung dikit, tapi tetap pakai," sambungnya.
Selain RR, polisi turut menangkap dua orang lainnya dalam kasus ini. Salah satu yang ditangkap adalah ada sosok yang pernah menjual sabu kepada RR.
"Ada 3, dia (RR), yang beli sama dia. Pokoknya totalnya ada 3 orang. Yang satu orang itu yang pernah jual ke dia," ucap Wahid.
Sebelumnya, seorang satpam di sebuah sekolah di daerah Cilandak, Jakarta Selatan berinisial RR alias LK (29) ditangkap karena diduga menjadi pengedar narkoba jenis sabu.
Ia ditangkap di halaman sekolah tempatnya bekerja pada Senin (17/7) sekitar pukul 14.00 WIB. RR sempat berusaha melarikan diri, namun berhasil diringkus setelah terjadi aksi saling kejar dengan petugas.
"Pelaku sudah hampir setahun melakukan aksinya dan menjual kepada para pemakai narkoba yang dikenal dekat, di antaranya rekan seprofesinya di sekolah tersebut," tutur kata Kapolsek Cilandak Kompol Wahid Key dalam keterangannya, Senin (24/7).
(dis/bmw)