Tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Bogor, menyentuh titik 0 sentimeter (cm). Kondisi ini disebut terjadi selama Juli karena nyaris tak ada hujan di kawasan Puncak, Bogor, yang menjadi hulu Ciliwung.
Dilansir detikcom, Senin (24/7), air Bendung Katulampa tampak surut. Bebatuan besar dan dasar sungai tampak terlihat jelas dari atas bendungan. Hanya terlihat genangan kecil yang tertampung di antara bebatuan. Kondisi ini dimanfaatkan sejumlah orang untuk memancing ikan.
Kemarin sore, terlihat empat orang memancing di dasar Sungai Ciliwung, di depan Bendung Katulampa. Mereka berdiri di tepi sungai hingga di batu besar di dasar Sungai Ciliwung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas jaga Bendung Katulampa, Ahmad Aliyudin, menyebut TMA Bendung Katulampa selalu berada di titik nol atau berada di bawah normal selama Juli 2023.
"Untuk ketinggian di Bendung Katulampa hari ini di bawah normal, itu kosong nggak ada limpasan ke Ciliwung karena semua masuk (dialirkan) untuk kebutuhan induk irigasi," kata Aliyudin saat ditemui di Bendung Katulampa.
Dia mengatakan air tetap dialirkan ke Sungai Ciliwung untuk menjaga ekosistem sungai. Aliyudin menjelaskan air yang dialirkan ke Sungai Ciliwung hanya sekitar 100 liter per detik.
"Selebihnya untuk fungsi awal untuk aliran irigasi," ucapnya.
Dia menyebut hujan yang jarang terjadi di kawasan Puncak, Cisarua, Bogor, mengakibatkan debit Sungai Ciliwung tak pernah naik. Kawasan Puncak, Bogor, merupakan hulu Sungai Ciliwung.
"Karena memang intensitas cuaca dari kawasan Puncak selama bulan Juli, memang belum ada hujan yang menyebabkan penambahan debit Tinggi Muka Air Sungai Ciliwung," katanya.
"Sekalipun ada hujan intensitasnya ringan, dan tidak menambah debit volume air. Saat ini air dialirkan ke saluran irigasi di Sungai Kalibaru," tambahnya.
Baca selengkapnya di sini.
(tim/tsa)