Dokter Pukul Balita saat Main Catur Sudah Tak Punya Izin Praktik

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Senin, 31 Jul 2023 09:51 WIB
Nakes yang memukul balita saat main catur ternyata seorang pensiunan dokter PNS yang menjabat Wadir RS Bahagia Makassar. Dia pun telah dipecat dari RS itu.
Ilustrasi. Nakes yang memukul balita saat main catur ternyata seorang pensiunan dokter PNS yang menjabat Wadir RS Bahagia Makassar. (Pixabay/Unsplash)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rumah Sakit Bahagia Makassar, Sulawesi Selatan, telah memberhentikan inisial dokter M dari tempat itu usai dilaporkan dalam kasus penganiayaan terhadap anak berusia tiga tahun setelah terganggu saat bermain catur.

"Ya kita berhentikan secara tidak terhormat sesuai ketentuan. Besok kita terbitkan SK pemberhentiannya," kata Konsultan Hukum di RSU.Bahagia Makassar, Muhammad Fakhruddin, Minggu (30/7).

Pemberhentian M yang merupakan Wakil Direktur RS Bahagia bagian pelayanan medis ini, kata Fakhruddin, setelah manajemen rumah sakit melakukan rapat internal dengan hasil rapat adalah pemecatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diberhentikan langsung karena ketentuan di rumah sakit ini diatur bahwa setiap karyawan yang terlibat kasus hukum maka wajib diberhentikan oleh pihak rumah sakit," ungkapnya.

Fakhruddin menerangkan M merupakan pensiunan dokter PNS namun tidak lagi memiliki izin praktik. Sehingga, sambungnya, M hanya pegawai di RS Bahagia Makassar.

"Yang bersangkutan merupakan pensiunan PNS beliau tidak praktik lagi sebagai dokter, sudah tidak memiliki surat izin praktek (SIP), akan tetapi di rumah sakit beliau memiliki jabatan struktural yang mengurus hanya manajemen tidak melayani pasien," jelasnya.

Dia mengklaim M telah menerima keputusan pihak rumah sakit yang memberhentikan dirinya dari jabatan sebagai wakil direktur RS Bahagia Makassar.

"Saya sudah telepon yang bersangkutan karena rencananya saya mau sampaikan secara tertulis, tapi beliau mendahului mempertanyakan statusnya. Jadi saya sampaikan lewat telepon tadi, dia pun menerima dan menyatakan bahwa saya siap menerima konsekuensinya itu," ujar Fakhruddin.

Sejauh ini, sambung Fakhruddin, pihak manajemen menduga tindakan yang dilakukan M terhadap anak laki-laki yang berusia 3 tahun itu diduga karena depresi. Hal tersebut berdasarkan informasi di kantornya bahwa M kerap murung beberapa hari terakhir ini.

"Kami berkesimpulan tadi hasil pembicaraan di rapat bahwa ada kemungkinan yang bersangkutan ini mengalami depresi atau mengalami masalah, karena menurut informasi teman-teman di kantor yang bersangkutan dalam seminggu terakhir kerap menyendiri dan murung," tutur Fakhruddin.

"Jadi karena mungkin dia ada masalah tujuan datang ke warkop untuk refreshing minum kopi sambil main catur tapi tiba-tiba ada anak yang mengganggu dengan refleks dia melakukan tindakan seperti itu," imbuhnya.

Dalam kasus yang dihadapi M, kata Fakhruddin, pihaknya tidak dapat memberikan bantuan hukum yang akan dihadapi setelah dilaporkan ke pihak kepolisian.

"Karena perlu kami tegaskan bahwa tindakan itu terjadi di luar pada rumah sakit dan di luar jam kerja. Hanya kebetulan yang bersangkutan ini bekerja di rumah sakit jadi tindakan tidak ada hubungannya dengan rumah sakit ini," kata dia.

(gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER