Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Sodetan Ciliwung yang telah ia gagas sejak menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 2012 silam untuk menangani banjir di ibu kota negara Indonesia tersebut.
Proyek Sodetan Ciliwung ini sempat dinilai mangkrak era Gubernur DKI Anies Baswedan pada periode 2017-2022.
Sodetan Ciliwung mulai dibangun pada 2013. Proyek itu dicanangkan setelah Jakarta diterpa banjir beberapa waktu usai Jokowi menjabat Gubernur DKI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia kemudian mengusulkan pembangunan dua terowongan berdiameter 3,5 sepanjang 1.268 meter. Terowongan itu berfungsi mengalirkan sebagian debit banjir Sungai Ciliwung menuju KBT dan Kali Cipinang.
Menteri Pekerjaan Umum kala itu Djoko Kirmanto kemudian mendirikan pancang pertama pada pada 23 Desember 2013. Proyek berlanjut ketika Jokowi meninggalkan DKI karena terpilih jadi presiden pada 2014 silam.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menggantikan Jokowi sempat mengalami kendala dalam membangun Sodetan Ciliwung. Ia menghadapi resistensi warga Bidara Cina yang lahannya harus dibebaskan untuk pembangunan.
Ahok merevisi target penyelesaian Sodet Ciliwung dari Oktober 2015 menjadi 2017. Pada saat bersamaan, sejumlah aturan Pemprov DKI Jakarta yang menjadi landasan hukum Sodetan Ciliwung dibatalkan pengadilan.
PTUN Jakarta membatalkan Surat Keputusan Gubernur DKI Nomor 2779/2015 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Inlet Sodetan Kali Ciliwung menuju KBT pada 25 April 2016.
Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat pun memerintahkan penundaan pembangunan inlet Sodetan Ciliwung. Putusan itu berdasarkan gugatan terhadap SK Gubernur No 2779/2015 tentang Perubahan SK Gubernur DKI Jakarta No 81/2014 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Inlet Sodetan Kali Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur.
Kepemimpinan di DKI Jakarta berganti usai Pilkada 2017. Eks Mendikbud Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta selaku pemenang Pilkada yang mengalahkan Ahok-Djarot Saiful Hidayat.
Mula menjabat, Anies sempat menyebut warga Bidara Cina sudah sepakat pembebasan lahan demi Sodetan Ciliwung. Dia juga menerbitkan Keputusan Gubernur nomor 1744 tahun 2019 tentang Tim Persiapan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Sodetan Kali Ciliwung di Bidara Cina.
Berdasarkan penelusuran CNNIndonesia.com, upaya pembebasan lahan untuk proyek sodetan era Anies setidaknya tercatat berproses sekitar Agustus 2022. Warga dan pemerintah kala itu sepakat untuk pembebasan empat bangunan dengan nilai ganti untung pada 5 Oktober 2022. Laporan selengkapnya di sini.
Proyek itu tak berlanjut karena Anies harus lengser dari kursi nomor satu DKI pada pertengahan Oktober 2022.
![]() |
Awal tahun ini, Jokowi kembali menaruh perhatian kepada pembangunan Sodetan Ciliwung. Dia memerintahkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk menuntaskan proyek ini. Heru yang juga Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) itu membayar tuntas kepercayaan Jokowi.
Hingga akhirnya pada Senin ini, Jokowi meresmikan Sodetan Ciliwung. Dia berkata bangunan itu menjadi salah satu upaya penanganan banjir Jakarta.
"Urusan Sodetan Ciliwung ini sudah bertahun-tahun. Sudah hampir 11 tahun dan alhamdulillah selesai. Ini bisa selesai paling tidak 6 kelurahan enggak banjir lagi," ujar Jokowi di Jakarta Timur, Senin (31/1).
Dia berkata Sodetan Ciliwung melengkapi Waduk Sukamahi, Waduk Ciawi, Kanal Banjir Timur, dan normalisasi sungai. Menurutnya, sejumlah infrastruktur tersebut mampu menangani 62 persen banjir Jakarta.
"Masih 38 persen yang dikerjakan. Normalisasi sungai Ciliwung harus segera rampung. Dari 33 km yang ada, baru selesai 16 km sehingga masih tersisa 17 km. Saya minta Pak Menteri PUPR, Pak Gubernur, sama-sama selesaikan ini," ucap Jokowi.