Sulit MCK, Pengungsi Kebakaran Penjaringan Dijanjikan Toilet Portabel

CNN Indonesia
Selasa, 01 Agu 2023 06:19 WIB
Kondisi 400 rumah di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, setelah pemadaman dan pendinginan. (CNN Indonesia/Panji Septo Raharjo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan banyak warga yang mengeluh dengan kondisi setelah kebakaran di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Minggu (30/7).

Menurut dia, keluhan warga tersebut cukup relatif. Mulai dari fasilitas mandi cuci kakus (MCK) hingga kekhawatiran soal kesehatan. Meski demikian, ia mengaku sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memberi solusi atas keluhan-keluhan tersebut.

"Terkait MCK, saya sudah koordinasi dengan dinas lingkungan hidup. Sudah ke Kadisnya yaitu Pak Asep untuk segera kirim toilet portabel ke sini," ujar Adji di lokasi penampungan korban kebakaran, Senin (31/7).

Ia juga berkoordinasi dengan kelurahan Penjaringan agar warga yang tak terdampak kebakaran bisa memberi fasilitas toilet dan kamar mandi kepada korban yang hendak bersih-bersih.

"Saya juga minta dukungan ke warga, pabrik, dan rumah sekitar sini agar bersedia membuka fasilitas. Pak lurah sudah oke tadi. Fasilitas MCK toiletnya untuk warga. Bagaimana pun menampung seribu orang ini kan banyak sekali," tuturnya.

Selain itu, ia juga mengatakan para warga mengeluh soal kesehatan. Dia telah meminta dinas kesehatan melalui puskesmas di Penjaringan untuk mendampingi warga.

"Dinkes dengan PMI ya mereka terus mendampingi warga yang mengeluh misalnya diare, batuk-batuk, dan flu. Dari dinas kesehatan puskesmas akan memberikan pendampingan," kata dia.

Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan banyak warga yang mengeluh dengan kondisi pascakebakaran.

Menurutnya, hal itu wajar lantaran kejadian tersebut baru saja terjadi satu hari lalu. Meski begitu, dia tetap mengerahkan personel untuk memberikan bantuan untuk para pengungsi.

"(Keluhan) ya wajarlah ini kan baru satu hari, masa-masa transisi. Tapi ada beberapa bantuan seperti alat mandi dan pakaian. Makanan relatif cukup, tapi ada juga yang belum ada dan dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari," ujar Gidion.

Ia juga menyoroti soal keluhan pengungsi yang kesulitan buang air kecil atau besar karena toilet darurat belum tersedia. Menurutnya, MCK dan air bersih sedang dalam proses pengadaan.

"MCK masih dalam proses. Kemudian air bersih yang tanki juga sudah dalam proses, semuanya proses. Ini kan lumayan panjang kayaknya," tuturnya.

Ia sempat berinteraksi dengan dengan anak-anak di lokasi kebakaran. Ia akan berkoordinasi dengan pemerintah kota agar anak-anak tersebut bisa tetap bersekolah meski dalam keadaan sulit.

"Hari ini mereka tidak sekolah. Tapi kan ada treatment juga ada Pemko, pasti kita akan perhatikan untuk sekolah supaya tidak terlantar," kata dia.

Sebelumnya, warga Kapuk Muara RT01/03 bernama Tini mengaku sudah mendapat berbagai bantuan. Meski demikian, ia dan pengungsi lain masih kesulitan untuk buang air kecil atau besar karena toilet darurat belum tersedia.

"Kalau bersih-bersih kan banyak tisu basah. Nah, kalau mau buang air kecik itu ribet. Saya nahan-nahan aja dari tadi pagi, mangkanya males minum ini sekarang," ujar Tini kepada CNNIndonesia.com.

Sebanyak 1.109 orang mengungsi akibat si jago merah melahap permukiman dan menghanguskan 400 rumah yang ditempati 200 kartu keluarga di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (30/7).

Dalam pantauan CNNIndonesia.com pada Senin (31/7) pukul 12.00 WIB, ribuan warga yang terkena imbas dari peristiwa itu kini hanya bisa beristirahat di tenda darurat sambil menunggu beberapa perlengkapan dan bantuan.

(psr/ain)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK