Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan mengatakan koalisi pengusung bakal calon presiden Anies Baswedan harus segera mengumumkan calon wakil presiden jika ingin memenangkan Pilpres 2024.
Syarief menilai Anies tak harus menunggu capres dari koalisi lain membuka nama cawapresnya. Menurutnya, Anies harus memanfaatkan waktu yang masih panjang ini untuk memperkenalkan diri bersama pasangannya ke masyarakat.
"Kita tidak bisa disamakan dengan pasangan yang lain yang memiliki infrastruktur yang cukup dibandingkan kita," kata Syarief di Kompleks Parlemen, Selasa (8/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kami ini kan di luar pemerintahan, jadi kita harus sosialisasi lebih banyak ya kan, dibandingkan dengan masa kampenye yang tersedia, kalau ingin menang ya," tambahnya.
Wakil Ketua MPR itu menilai pengumuman cawapres pada menit-menit akhir hanya membuat Anies akan semakin kehilangan waktu kampanye. Menurutnya, masa kampanye 75 hari sesuai ketentuan KPU sangat sebentar.
"Agar bisa segera (diumumkan) bahwa ini loh pasangan kita, nah kalau waktunya hanya dua setengah bulan, 75 hari sangat sempit waktunya," kata dia.
Ketua Umum Partai NasDem, selaku rekan koalisi pendukung Anies sebelumnya membuka peluang cawapres Anies akan diumumkan pada menit akhir. Paloh beralasan konstelasi politik sangat cair.
Menurutnya, pengumuman cawapres di akhir masa pendaftaran bukan berarti koalisi dalam kondisi tidak solid.
"Ibarat pertandingan sepak bola internasional seperti Piala Dunia yang kawan-kawan ikuti, dua menit terakhir, bisa berubah semuanya. NasDem juga belajar itu. Jadi pengumuman cawapres Anies di akhir bukan karena koalisi tidak solid," kata Paloh dikutip dari Detik, Senin (7/8).
Keinginan Paloh itu ditolak Kepala Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief. Menurutnya, koalisi lain mungkin saja punya strategi menentukan calon wakil presiden di akhir masa pendaftaran.
Namun, kata Andi, Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang terdiri dari Demokrat, NasDem dan PKS tidak harus punya siasat seperti itu.
"Koalisi lain mungkin punya strategi cawapres last minute. Koalisi perubahan tidak harus demikian. Bisa keliru jika dua menit terakhir penentuan Cawapres," cuit Andi, Senin (7/8).
(thr/fra)