Muhadjir Klarifikasi Pejabat Tutupi Kelaparan Papua: Salah Pernyataan

CNN Indonesia
Senin, 14 Agu 2023 16:15 WIB
Muhadjir Effendy mengklarifikasi pernyataannya soal pejabat yang mencoba menutup-nutupi krisis pangan dan kelaparan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy. (Rusman - Biro Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengklarifikasi pernyataannya soal pejabat yang mencoba menutup-nutupi bencana krisis pangan dan kelaparan yang melanda Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Muhadjir menyebut perkara itu berawal dari salah pernyataan semata. Kini, perkara itu telah selesai.

"Sudah clear itu. Kemarin hanya salah pernyataan saja. Saya klarifikasi dari Sekdanya kan yang mengatakan bahwa itu bukan kelaparan," ujar Muhadjir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang penting sekarang bantuan sudah lancar," kata Mantan Mendikbud itu.

Muhadjir mengatakan lapangan terbang Bandara Agandugume yang dapat mengcover tiga distrik saat ini telah berjalan lancar. Menurutnya, Kepala BNPB Suharyanto sudah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun gudang, terutama untuk mengantisipasi tahun depan.

Muhadjir juga menyebut Jokowi menyetujui penempatan tenaga keamanan permanen atau pasukan statis di lokasi tersebut.

Selain itu, runway lapangan terbang Sinak bakal diperpanjang. Targetnya pesawat Hercules bisa mendarat di sana, sehingga dapat mengangkut bahan makanan dan material untuk perbaikan infrastruktur.

Sebelumnya, Muhadjir mengungkap ada pejabat yang mencoba menutup-nutupi bencana krisis pangan dan kelaparan yang melanda Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

"Kelaparan sudah tahu rakyatnya lapar, pejabatnya masih minta supaya tidak diumumkan 'jangan lapar, itu hanya diare," kata Muhadjir di Suara Muhammadiyah Tower, Kota Yogyakarta, Jumat (11/8).

Muhadjir menjelaskan, visum dokter secara medis memang tidak pernah menyatakan kematian seseorang akibat kelaparan.

Kendati demikian, dalam kasus di Papua Tengah, penyebab kematian itu adalah dampak dari kelaparan.

Dia menyebut diagnosis diare pemicu kematian itu adalah karena masyarakat mengonsumsi tanaman umbi-umbian yang membusuk imbas cuaca ekstrem penyebab kemunculan kabut es.

Walaupun busuk dan penuh bakteri berbahaya, pada akhirnya tanaman itu tetap dikonsumsi karena tidak ada pilihan lain.

"Gitu kok dibilang krisis pangan, kelaparan, enggak boleh. Sampai Sekda-nya ta telepon 'gimana sih kok sampeyan bisa punya pernyataan bahwa itu bukan karena kelaparan tapi karena diare?' (dijawab) 'ha disuruh e, Pak Menko'," lanjut Muhadjir menirukan percakapan dengan pejabat itu.

Muhadjir tak mengungkap sosok pejabat tersebut. Namun, dia tak habis pikir di situasi genting macam ini pemerintah daerahnya masih saja khawatir jika dianggap tidak berprestasi.

(pop/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER