Satu santri Pondok Pesantren Al Wasilah Lemo Polewali Mandar (Polman) yang menjadi korban ledakan di dalam ruangan praktik latihan berisi bahan cairan kimia meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Korban yang bernama Rezky (17) mengalami luka bakar hampir di sekujur tubuhnya.
"Iya benar, tadi jam 9 pagi," kata Humas RSUD Hajja Andi Depu Polman, Yusuf Daud kepada CNNIndonesia.com, Senin (13/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para korban ledakan tersebut mengalami luka bakar hampir sekujur tubuh dan sementara masih menjalani perawatan intensif di RSUD Hajja Andi Depu Polman.
"Bervariasi ada luka bakar capai sembilan persen dan juga mengalami luka bakar sampai 49 persen," ungkapnya.
Sebelumnya, Instruktur Balai Pelatihan Kerja Ponpes Al Wasilah, Muhidin mengatakan ledakan terjadi pada saat para santri beristirahat.
"Jam istirahat mereka duduk sambil main musik di dalam ruangan itu, sementara saya ada tamu. Saya tidak tahu apa yang mereka buat di dalam. Nanti setelah ada siswa teriak api-api, baru saya ambil ember. Kejadiannya sekitar 10.30 WITA," kata Muhidin.
Muhidin mencoba memadamkan api, namun api begitu besar. Dia pun meminta bantuan ke pegawai lainnya untuk memadamkan api yang berkobar di dalam ruangan praktik latihan pertukangan tersebut.
"Mereka latihan pertukangan, ada delapan orang. Mereka tutup pintu karena main musik. Saya tidak tahu apakah mereka merokok atau apa, isi dalam ruangan itu tinner dan cat," ungkapnya.
Dalam pelatihan praktik pertukangan tersebut, Muhidin diikuti sebanyak 16 orang santri yang saat ini duduk di bangku kelas 3.
"Semua siswa kelas 3, mereka terjebak apinya juga sangat besar. Total santri yang ikut praktik ada 16 orang yang hadir yang hanya 14 orang," pungkasnya.
(mir/isn)