Anies Baswedan menyebut asap atau polutan dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) menjadi masalah polusi udara di wilayah DKI Jakarta. Menurutnya, asap itu berasal dari luar Jakarta tetapi terbawa angin menuju Ibu Kota.
Ia mengatakan ketika polutan memasuki wilayah Jakarta, maka akan terdeteksi oleh alat ukur polusi udara. Karena itu, tampak ada masalah udara di Jakarta.
"Banyak pembangkit listrik tenaga uap yang kemudian cerobongnya menghasilkan polutan, ketika arah anginnya bergerak ke arah Jakarta maka dia tertangkap oleh sensor," ujar Anies di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Selasa (15/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, kata Anies, polutan dari PLTU yang terbawa angin ke wilayah Lampung atau Banten tak menimbulkan masalah di daerah tersebut. Sebab, kedua wilayah itu belum memiliki alat ukur polusi udara seperti di Jakarta.
"Angin bergerak ke Lampung, bergerak ke Banten di sana tidak ada sensor jadi tidak muncul menjadi problem," ujarnya.
Anies pun menyinggung tingkat pencemaran udara di Jakarta yang selalu berubah. Padahal, menurutnya, aktivitas di Jakarta tetap sama setiap hari.
"Kalau Anda perhatikan polusi udara ada hari-hari di mana polusi itu tinggi sekali. Ada hari-hari polusi tidak tinggi karena aktivitas di Jakartanya sama setiap hari," ucapnya.
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan itu ingin semua daerah memiliki alat ukur kualitas udara. Menurut Anies, hal itu harus jadi prioritas.
"Jadi menurut saya ke depan nomor satu semua kota harus memiliki alat ukur kualitas udara," kata dia.
Lihat Juga :![]() WHAT THE FACT! POLITICS Gerindra Sebut Prabowo Lebih Rileks Berkat Belajar Banyak dari Jokowi |
Polusi udara ditambah musim kemarau menjadi momok bagi warga yang beraktivitas di Jakarta dan sekitarnya. Salah satunya dikhawatirkan bisa meningkatkan pasien dengan gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Situs pemantau kualitas udara IQAir memperlihatkan kualitas udara di Jabodetabek, terutama Jakarta dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5.
Pada Minggu (13/8) misalnya, kualitas udara di Ibu Kota Jakarta kembali menduduki posisi pertama sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 06.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 170 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5.
(pan/tsa)