Mengusung semangat 'Terus Melaju untuk Indonesia Maju' sebagai tema hari ulang tahun Indonesia ke-78, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sebagai salah satu bank terbesar di dalam negeri pun ikut membangun ekonomi kerakyatan.
Direktur Utama BRI, Sunarso mengungkapkan bahwa BRI berbisnis dengan rakyat dan diproses dengan cara rakyat.
"Keuntungan BRI dikembalikan ke rakyat lewat pajak dan dividen. Karena bekerja dengan rakyat, dikelola dengan cara rakyat, dan keuntungan dikembalikan rakyat melalui berbagai program untuk masyarakat," kata Sunarso.
Di tengah kondisi pemulihan ekonomi, BRI pun berhasil memberikan makna kepada stakeholders melalui penciptaan economic value dan social value, dengan menjaga fundamental kinerja sehingga dapat terus bertumbuh secara sehat, kuat, dan berkelanjutan.
Berikut adalah lima capaian dan kontribusi BRI terhadap negeri dan masyarakat Indonesia:
1. Kontribusi BRI terhadap penerimaan negara melalui dividen dan pajak yang mencapai Rp140,5 triliun dalam lima tahun terakhir.
BRI mencatatkan setoran dividen dan pajak hingga Rp140,5 triliun dalam periode tahun 2018-2022). Nilai ini terdiri dari dividen yang dibayarkan ke pemerintah sebesar Rp49,4 triliun, PPh Badan sebesar Rp50,6 triliun, dan PPh Potongan/Pungutan maupun PPN Bea & Materai sebesar Rp40,5 triliun.
Secara rinci, jumlah dividen dan pajak yang disetorkan kepada negara terus meningkat dari tahun ke tahun, sebesar Rp24,3 triliun pada 2018, naik menjadi Rp26,6 triliun pada 2019. Kembali naik menjadi Rp28,4 triliun pada 2020, meningkat pada 2021 menjadi Rp27,1 triliun, dan pada 2022, mencapai Rp34,2 triliun.
2. Pembentukan Holding Ultra Mikro yang memberi akses keuangan terhadap 36 juta nasabah.
Sejak resmi berdiri pada September 2021, Holding Ultra Mikro (UMi) yang terdiri dari tiga entitas perusahaan, yakni BRI sebagai induk, serta PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), terus mengintegrasikan dan menumbuhkembangkan ekosistem usaha ultra mikro nasional melalui penyediaan akses layanan keuangan seluas-luasnya untuk masyarakat.
Dengan co-location SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro) yang berjumlah 1.013 kantor, diikuti jumlah nasabah Holding Ultra Mikro yang terus meningkat, hingga akhir Maret 2023, nasabah Holding Ultra Mikro yang berhasil diintegrasikan dari ketiga entitas telah mencapai 36 juta, atau meningkat sebesar 19,6 persen secara tahunan.
Adapun Holding UMi ditargetkan melayani 45 juta nasabah pada 2024 mendatang.
3. AgenBRILink capai 666 ribu, jangkau 59 ribu desa.
Untuk meningkatkan inklusi keuangan, BRI berkomitmen mengembangkan dan mengoptimalkan pengerahan agen-agen BRILink di seluruh wilayah Indonesia hingga titik terjauh.
Komitmen itu diwujudkan dengan peningkatan jumlah AgenBRILink yang melampaui target. Jumlah AgenBRILink pada kuartal II/2023 mencapai lebih dari 666 ribu agen yang menjangkau lebih dari 59.705 desa di seluruh Indonesia.
4. Kredit keberlanjutan BRI capai Rp710,9 triliun.
BRI tercatat mengucurkan sustainable loan atau kredit keberlanjutan senilai Rp710,9 triliun pada kuartal I-2023 atau tumbuh 11,1 persen secara tahunan (YoY) di atas periode yang sama pada 2022.
Penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG) telah menjadi bagian dari strategi perusahaan menuju keberlanjutan. Dari sisi pendanaan, pada 2019 BRI menerbitkan sustainability bond sebesar US$500 juta.
Selanjutnya, BRI menerbitkan green bond sebesar Rp5 triliun pada 2022. Di tahun yang sama, BRI menerbitkan sustainability-linked loans senilai US$1 miliar, sejalan dengan fokus bisnis meningkatkan penyaluran kredit kepada UMKM, terutama segmen mikro dan ultra mikro.
5. Aplikasi BRImo digunakan oleh 27,8 juta masyarakat Indonesia.
Kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap aplikasi super BRImo ditunjukkan dari jumlah pengguna yang kini telah mencapai 27,8 juta users atau tumbuh 50,5 persen secara tahunan.
Saat ini, BRI terus berupaya memperkuat BRImo dengan menambah fitur baru yang menambah kenyamanan nasabah dalam bertransaksi. Hingga Juni 2023 atau dalam 6 bulan, jumlah transaksi di BRImo mencapai 1,3 miliar transaksi atau tumbuh 89,6 persen YoY, dengan volume transaksi menyentuh Rp1.895 triliun, bertumbuh 76,2 persen YoY.
Sunarso menegaskan, kontribusi dan capaian BRI tersebut tak lepas dari kerja keras seluruh pekerja BRI atau insan BRILiaN dalam memberikan pelayanan terbaik untuk rakyat Indonesia.
"Kinerja tersebut dicapai melalui ketepatan strategic response yang diimplementasikan dengan kerja keras dan sungguh-sungguh oleh seluruh insan BRILiaN, sehingga menjadikan BRI mampu memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa dan dapat terus tumbuh secara berkelanjutan," ujar Sunarso.
(adv/adv)