Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta August Hamonangan meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memanfaatkan ibu-ibu pengajian untuk menyosialisasikan program-program untuk mengatasi polusi udara di Ibu Kota.
Seperti imbauan-imbauan tidak membakar sampah hingga kendaraan harus lolos uji emisi. Menurutnya, sosialisasi yang dilakukan RT/RW tak efektif. Sebab, banyak dari dari mereka tak benar-benar melakukan kerja-kerja nyata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita pergunakan, manfaatkan keberadaan ibu-ibu pengajian itu lebih efektif. Karena mereka dasar pondasi utamanya adalah kebersihan sebagian dari iman itu harus dilakukan terobosan oleh Dinas Lingkungan Hidup," kata August dalam rapat Komisi D DPRD DKI Jakarta, Selasa (22/8).
Tak hanya ibu-ibu pengajian, kata dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga mestinya memanfaatkan ibu-ibu pendoa gereja untuk menyosialisasikan program-program yang dibuat pemerintah untuk mengatasi polusi udara Jakarta.
"Ada ibu-ibu pendoa di berbagai gereja itu juga segera diberdayakan untuk melakukan sosialisasi ini. Dan kami tentunya dewan siap untuk ketika di lapangan di dapil kami bisa mensosialisasikan program-program untuk mengatasi polusi udara," ujarnya.
August mengatakan anggaran untuk program-program di RT/RW cukup besar. Namun, tak dimanfaatkan secara efektif. Oleh karena itu, kata dia, ibu-ibu pengajian hingga ibu-ibu pendoa gereja bisa dimanfaatkan untuk menyosialisasikan permasalahan terkait polusi udara di Jakarta.
Lihat Juga : |
"Yakinlah Pak Asep kita tahu RT RW punya kewenangan, saya tidak satu dua kali lihat itu yang hanya foto-foto kemudian dikirimkan ke Pak Asep barangkali, bahkan anggarannya lumayan besar," tandasnya.
(lna/isn)