Politikus PDIP Sebut Budiman Pernah Minta Menteri Jika Ganjar Presiden
Politikus PDIP Deddy Yevry Sitorus menyebut koleganya sesama partai, Budiman Sudjatmiko pernah meminta jatah menteri jika Ganjar Pranowo menang dalam Pilpres 2024.
Menurut Deddy, permintaan itu disampaikan Budiman ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Pihaknya mengaku kaget sebab urusan menteri merupakan hak prerogatif presiden.
"Anda datang ke Sekjen minta kursi menteri kalau Pak Ganjar menang. Tentu saja kami kaget karena tak ada yang bisa menggaransi itu bahkan Ibu Mega. Karena itu adalah hak prerogatif Presiden," ucap Deddy di akun tiktoknya, @deddyyevrisitorus, Senin (21/8).
CNN Indonesia sudah meminta izin Deddy untuk mengutip pernyataannya ini.
Sekretaris Koordinator Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo itu mengkritik langkah Budiman yang kini memilih untuk mendukung Prabowo Subianto usai permintaannya itu ditolak.
Namun, menurut Deddy, Budiman mestinya menunjukkan sikap jantan dengan terlebih dulu menyatakan keluar dari partai. Ia mengingatkan Budiman agar tak bersikap seolah-olah menjadi korban.
"Itu sangat-sangat tidak etis. Kashian kami melihat anda. Mudah-mudahan apa yang anda inginkan berhasil jadi menteri atau wakil presiden," kata Deddy.
@deddyyevrisitorus Sudahlah Budiman, jadilah manusia yg punya prinsip dan etika! Mundur saja, supaya terhormat dan anda bisa jadi sabun cuci yg baik! #ganjarpranowo itu orang baik, seperti Pak #jokowi dan Ibu #megawati #fyp #fypシ #fypシ゚viral #fypdongggggggg ♬ Dj Terompet Pemersatu Bangsa - PAMOKHOL ID
Terpisah, Budiman mengaku tak pernah meminta jatah menteri kepada siapapun. Dia mengaku sempat ditawari menjadi Menteri Desa oleh Presiden Jokowi di periode pertama pemerintahannya.
"Saya tidak pernah meminta jatah menteri," kata Budiman saat menghadiri acara internal PSI di Senayan, Selasa (22/8) malam.
Menurut Budiman, tawaran itu batal sebab Presiden belakangan menyampaikan ada dinamika politik yang harus diselesaikan.
Budiman pun mengingatkan agar tak bicara transaksional dengan dirinya. Menurut Budiman, sejak awal ia politikus yang senang berbicara gagasan.
"Jadi ketika berbicara dengan saya, jangan pernah pakai yang sifatnya transaksional, tapi pakai ide," ujarnya.
Budiman kini terancam dipecat dari partai buntut deklarasi dukungannya kepada Prabowo Subianto. Dia kini hanya memiliki dua opsi, yakni mundur atau dipecat.
Namun, dia teranyar menegaskan tak akan mengundurkan diri atau dipecat. Budiman mengaku ingin memberikan klarifikasi terlebih dulu soal keputusannya mendukung Prabowo.
(thr/isn)