Situasi lalu lintas di sejumlah wilayah di Jakarta Selatan terpantau ramai lancar pada hari ketiga penerapan bekerja dari rumah (working from home/WFH) bagi separuh pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Rabu (23/8) pagi.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, lalu lintas di kawasan Jalan Ciputat Raya menuju Pondok Indah juga terpantau padat merayap dikarenakan jalur yang mengecil yang memperparah kemacetan.
Salah satu penyebab kemacetan yang semakin parah di beberapa ruas jalan terpantau karena ada proyek perbaikan jalan dan sebagainya di beberapa titik jalan yang ramai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemacetan juga masih terlihat di sepanjang Jalan Warung Buncit Raya mengarah ke Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Kawasan ini juga tetap macet meski sebagian ASN Pemprov DKI Jakarta sudah WFH.
Kemacetan mobil terjadi selama 10-15 menit. Durasi lampu merah yang cukup lama membuat kendaraan mengular lebih dari 500 meter.
Sementara arus lalu lintas di Jalan Warung Jati Barat menuju Jalan Buncit Raya terpantau ramai lancar hampir padat.
Sementara itu berdasarkan pantauan sekitar pukul 09.00 WIB, situasi lalu lintas di sepanjang Jalan TB Simatupang mengarah ke Pasar Minggu terpantau ramai lancar ketika jam masuk kantor sekitar pukul 09.00 WIB, dibandingkan hari-hari sebelum penerapan WFH.
Pun demikian terpantau di sepanjang Jalan Arteri Pondok Indah mengarah ke Lebak Bulus juga terlihat lengang dan lancar, begitupun arah sebaliknya.
Sebelumnya, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mulai memberlakukan WFH 50 persen bagi para pegawainya mulai Senin (21/8). Pemberlakuan WFH bagi ASN DKI akan berlangsung dua bulan mulai 21 Agustus sampai 21 Oktober 2023.
Meski Pemprov DKI Jakarta telah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home/WFH) untuk 50 persen ASN, kemacetan tetap tak terhindari. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat harus mengantre ketika melewati jalur-jalur padat kendaraan.
Pada hari ketiga penerapan WFH bagi ASN DKI, kualitas udara Jakarta juga terpantau masih buruk.
Berdasarkan data dari IQAir pada hari ini per pukul 12.00, indeks kualitas udara di DKI Jakarta tercatat di angka 160. Berdasarkan tingkat polusi, kualitas udara DKI Jakarta masuk kategori tidak sehat pada Rabu siang ini.
Adapun konsentrasi particulate matter (PM) 2.5 atau debu halusnya mencapai 11,1 kali dari panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sementara itu, cuaca di Jakarta pada Rabu siang berkabut dengan suhu 33 derajat celsius, kelembapan 69 persen, gerak angin 9,3 kilometer per jam, dan tekanan sebesar 1010 milibar.