Demokrat Duga Ada Mastermind di Balik Duet Mendadak Anies-Cak Imin

CNN Indonesia
Jumat, 01 Sep 2023 16:41 WIB
Ketua BPOPKK Partai Demokrat Herman Khaeron menduga ada mastermind alias dalang di balik keputusan bakal calon presiden Anies Baswedan yang memilih Cak Imin.
Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron. (CNN Indonesia/Khaira Ummah Junaedi Putri).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menduga ada mastermind alias dalang dibalik keputusan bakal calon presiden Anies Baswedan yang memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai pasangan dalam Pilpres 2024.

Herman juga menyinggung keputusan itu atas inisiatif Ketua Umum NasDem Surya Paloh (SP). Ia kemudian mengungkit SP yang bertemu dengan Presiden Joko Widodo dalam beberapa kali kesempatan.

"Kepastiannya kan yang tahu hanya pak Surya Paloh dan Tuhan yang Maha Kuasa. Tetapi kalau mau dihubung-hubungkan ya tentu," kata Herman di ruang Fraksi Demokrat di Senayan, Jakarta, Jumat (1/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama, memang ada kasus hukum yang begitu menukik, kemudian akan ada kasus hukum tambahan tetapi berhenti setelah pak Surya Paloh ketemu dengan Presiden, dan kemudian setelah itu ketemu kami juga jarang ketemu," imbuhnya.

Herman juga menyebut salah satu pertemuan lain yang terungkap di publik adalah pertemuan Paloh dan Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis (31/8) sore. Paloh juga sudah mengakui ada perbincangan politik dengan Presiden.

"Ya kalau mau dihubung-hubungkan ya pasti ada hubungannya, sangat erat. Bahwa memang ada mastermind di belakang. Apa keputusan hari ini ada mastermind yang tentu kita juga tidak bisa menuduh serta merta," ujar Herman.

Herman selanjutnya juga menyebut ada kemungkinan mastermind itu tidak menginginkan AHY sebagai cawapres Anies sehingga memunculkan opsi lain. Sebab menurutnya pemilihan Cak Imin sebagai cawapres Anies terlalu mendadak.

Sementara Anies sudah bersurat kepada AHY agar bersedia menjadi cawapres pada 25 Agustus. Pun secara lisan, AHY menurutnya sempat menghubungi AHY dengan tawaran serupa sejak 12 Juni.

"Kalau dihubung-hubungkan jelas bahwa terindikasi ada yang memang memainkan peran untuk bisa mempersiapkan siapa capres, siapa cawapres dan mungkin saja jangan AHY begitu," ujarnya

Di sisi lain, Presiden Jokowi telah membantah kabar dirinya terlibat dalam keretakan koalisi Partai NasDem dan Partai Demokrat. Jokowi menegaskan dinamika politik menjelang pilpres bukan urusan presiden. Ia berkata hal itu merupakan kewenangan pimpinan partai.

"Urusannya ketua-ketua partai, urusan partai," kata Jokowi di Jakarta Convention Center, Jumat (1/9).

Jokowi pun membantah ada pembahasan hal itu saat bertemu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di istana kemarin sore. Menurut Jokowi, pertemuan itu hanya hal biasa dan tidak membahas dinamika politik terkini terutama soal koalisi Anies.

"Ya pertemuan biasa, pertemuan biasa," ujarnya.

(khr/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER