Duet Anies-Cak Imin, Koalisi Gerindra-PKB Resmi Bubar

CNN Indonesia
Sabtu, 02 Sep 2023 08:45 WIB
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan kerja sama politik antara partainya dengan PKB otomatis berakhir.
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan kerja sama politik antara partainya dengan PKB otomatis berakhir.(CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan kerja sama politik antara partainya dengan PKB otomatis berakhir setelah Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menerima tawaran NasDem untuk berkoalisi.

Koalisi PKB-NasDem ini disebut-sebut mengusung Anies Baswedan dan Cak Imin sebagai bakal capres dan cawapres di Pilpres 2014.

"Dengan dinamika yang terjadi serta terhadap keputusan yang telah diambil oleh PKB yaitu menerima kerja sama politik dengan Partai NasDem, sehingga otomatis menyebabkan kerja sama politik Gerindra dan PKB berakhir atau koalisi KKIR menjadi bubar dengan sendirinya," kata Dasco dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati begitu, Dasco memastikan Gerindra akan tetap menjalin komunikasi baik dengan PKB meskipun kini berbeda poros koalisi.

"Pada prinsipnya kami menghormati, mengucapkan selamat berjuang, serta mengajak untuk bersama-sama menjaga iklim pemilu yang akan datang dengan sejuk dan damai agar Pemilu 2024 berlangsung aman dan lancar," ujar dia.

Di sisi lain, Dasco menyebut perubahan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang dilakukan Ketum Gerindra Prabowo Subianto juga bukan untuk 'menyingkirkan' PKB dari koalisi.

Menurutnya, penamaan KIM terjadi spontan saat perayaan HUT PAN, 29 Agustus lalu. Saat itu Prabowo melihat semua partai koalisi sebagai bagian dari Kabinet Indonesia Maju yang sama-sama bertujuan melanjutkan program Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Bahwa pemberian nama KIM bukan berarti membubarkan kerjasama politik antara Gerindra dan PKB serta menghilangkan hak PKB, karena sejatinya perubahan nama itu bertujuan menyelidikan empat partai yang berkoalisi," katanya.

Senada, Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid juga mengungkap bahwa partainya sudah keluar dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang digagas Prabowo.

"Kan Ketua Umum kami sudah dikasih tahu kalau nama koalisinya sudah bukan KKIR lagi. Otomatis dengan sendirinya ya [cabut]," kata Hasanuddin, di Kantor DPW PKB Jatim, Surabaya.

PKB resmi menerima tawaran kerja sama NasDem untuk menjodohkan Anies Baswedan dan Cak Imin di Pilpres 2024 mendatang.

Hal itu diumumkan usai DPP PKB menggelar rapat pleno gabungan bersama Dewan Syuro dan Tanfidziyah, serta DPW se-Indonesia, di Kantor DPW PKB Jatim, Surabaya, Jumat (1/9) sore.

"Barusan diputuskan yang pertama kami menerima dan akan menindaklanjuti lamaran Partai Nasdem kepada Ketua Umum kami Gus Muhaimin, untuk bersama maju Pilpres 2024 dengan saudara Anies Baswedan," kata Hasannudin.

PKB sebelumnya mengusung Prabowo sebagai bacapres bersama dengan Partai Golkar, PAN, PBB, dan Gerindra sendiri. 

Koalisi ini peleburan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP, serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yakni Gerindra dan PKB. Kendati demikian, PPP tidak ikut dalam peleburan ini.

Baru-baru ini, koalisi ini berganti nama menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Kini, setelah menerima tawaran NasDem, PKB resmi keluar dari KIM. PKB disebut bakal menduetkan Anies Baswedan dengan ketumnya, Cak Imin.

(chs/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER