Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choiri alias Gus Choi buka suara soal keinginan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertemu Ketua Umum Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
"Saya kira bagus, semua pimpinan partai politik meskipun beda koalisi harus tetap komunikasi, harus bersaing dengan sehat tapi sekaligus ngopi-ngopi bareng, itu bagus, itu suasana politik yang bagus," ujar Gus Choi di Surabaya, Sabtu (2/9).
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus cair deh. Jangan seolah-olah itu berantem antar koalisi. Ada yang tidak puas, kecewa-kecewa dikit ya wajar," tambahnya.
Menurutnya, memiliki cita-cita membentuk koalisi besar itu boleh saja, tapi fakta dan realitas politik di lapangan harus tetap diterima.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Prabowo dan Cak Imin akan bertemu menyusul kabar duet dengan Anies Baswedan.
Muzani menyebut Prabowo sempat menanyakan kebenaran isu duet Anies-Cak Imin kepada dirinya. Prabowo pun mengaku ingin bertabayun atau meminta penjelasan dari Cak Imin.
"Pak Prabowo kemarin (Kamis) malam berkontak dengan Pak Muhaimin. Insya Allah beliau malam ini akan bertemu dengan Pak Muhaimin untuk melakukan tabayun tentang hal tersebut. Supaya berita yang simpang siur tersebut tidak menjadi salah sangka yang bisa merusak hubungan antara Gerindra dan PKB," kata Muzani di DPP Partai Garuda, Jakarta, Jumat (1/9).
Sayangnya, pertemuan yang dijadwalkan dilakukan pada Jumat (1/9) tersebut batal. Hal ini disampaikan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
"Memang semalam terjadi komunikasi bahwa Pak Muhaimin meminta waktu kepada Pak Prabowo untuk bertemu pada hari ini," kata Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/9).
Dasco menjelaskan Prabowo awalnya hanya bisa menerima kunjungan Cak Imin pada pukul 18.30 WIB ada lantaran ada kegiatan-kegiatan lain. Namun, pada Jumat (1/9) sore, PKB mengurungkan rencana pertemuan itu.
"Namun kemudian dari pihak Pak Muhaimin tadi sore sekitar pukul 15.00 WIB meminta atau kemudian memberitahu bahwa tidak ada atau tidak jadi melakukan pertemuan begitu," kata Dasco.
(frd/rds)