Sejumlah relawan muda bakal calon presiden PDIP Ganjar Pranowo melakukan pertunjukan musik dan bernyanyi bersama, di Jalan Tunjungan, seberang Hotel Majapahit, lokasi deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, sejumlah orang bermain alat musik seperti gitar, perkusi dan tamborin. Sementara puluhan orang bernyanyi dan meneriakkan nama Ganjar dengan pengeras suara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ganjar Pranowo, Ganjar Pranowo, Ganjar Pranowo pilihan kita," sorak mereka berulang-ulang di seberang Hotel Majapahit, Sabtu (2/9).
Sontak, hal itu sempat memecah perhatian massa relawan Anies-Cak Imin yang sedang berkumpul di Hotel Majapahit, usai menghadiri deklarasi.
"Hari ini kami PDIP dan Taruna Merah Putih Surabaya kebetulan bikin acara, jadi Surabaya ini memang dikenal sebagai Kota Pahlawan dan Jalan Tunjungan punya banyak sejarah tentang pembentukan Bangsa Indonesia," kata Ketua Taruna Merah Putih Surabaya, Aryo Seno Bagaskoro.
Seno yang juga jadi salah satu Jurkamnas Ganjar ini mengatakan pihaknya hanya melakukan kegiatan rutin relawan muda ganjar.
"Kami ingin bersukaria seperti biasanya, jadi sebulan sekali kami buat dan memang hari ini semangatnya luar biasa karena mendekati momen September, di mana ada peringatan perobekan bendera merah putih biru, untuk mengalahkan Belanda dari Surabaya," ucapnya.
Selain itu, kata Seno, acara ini dilakukan Taruna Merah Putih untuk mengajak masyarakat dan anak muda Surabaya belajar tentang nilai-nilai kesetiaan.
"Kami sengaja memilih tempat ini [Jalan Tunjungan] sebagai sebuah tempat bagi kami kawan-kawan muda, elemen partai PDIP, untuk mendiskusikan tentang tips belajar kesetiaan dari Pak Ganjar Pranowo dan Bu Siti Attikoh," ucapnya.
Seno menyebut hari-hari ini publik dan masyarakat sedang dipertontonkan berbagai cerita tentang ketidaksetiaan. Ia mengaku sangat prihatin.
"Kami pengin belajar, hari ini kawan-kawan muda banyak diterpa berbagai macam cerita perselingkuhan, pengkhianatan, main curang. Nah Pak Ganjar ini tokoh yang setia," ucapnya.
Seno mengklaim tak punya kesengajaan sedikitpun memilih lokasi Jalan Tunjungan untuk menggelar acara. Padahal di seberang, yakni Hotel Majapahit, berlangsung deklarasi Anies-Cak Imin.
"Kalau ini dianggap sebagai psywar, kami juga bingung, kami tidak melakukan apa-apa yang serius, kami having fun saja, bersuka ria, mengumpulkan kawan muda, belajar bersama," katanya.
Lagi pula, kata Seno, Jalan Tunjungan adalah ruang publik yang terbuka, tempat anak-anak muda Surabaya berkumpul menghabiskan waktu akhir pekannya.
"Ini juga ruang publik yang luas, jadi tidak ada yang kami rasa menggangu ketentraman apapun," ujarnya.
Arena deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pasangan bakal capres-cawapres, di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9) penuh sesak.
Deklarasi berlangsung di Ruang Balai Adika, dipenuhi oleh tamu undangan. Mereka terdiri dari pengurus dan kader partai pengusung baik PKB maupun Nasdem. Ada pula kiai dan nyai kultural Nahdlatul Ulama (NU) yang hadir.
Ratusan kursi yang disediakan penuh. Sementara awak media mengisi sela ruangan yang tersisa dengan berdiri.
Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid mengakui Hotel Majapahit memang memiliki ruang ballroom yang tak besar.
"Hotel Majapahit atau Yamato ini bukan hotel yang punya ballroom besar, tapi punya nama besar," kata Jazilul ditemui di lokasi acara.
Pihaknya pun mengaku sengaja tak memilih ruang yang lebih besar lainnya karena ingin menggelar acara secara sederhana.
"Kami ingin menggelar acara sederhana, tapi menggetarkan, itu yang penting," ujarnya.
Karena ruangan penuh, sebagian tamu undangan termasuk kader PKB serta Nasdem, terpaksa keluar dan tak bisa mengikuti jalannya deklarasi secara langsung.
(frd/fra)