Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf menyinggung soal perubahan dan keberlanjutan yang merupakan suatu keniscayaan saat menanggapi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
Hal itu menjawab pertanyaan awak media soal narasi perubahan maupun julukan antitesis Jokowi yang melekat pada Anies, sedangkan PKB termasuk partai politik yang berada di koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.
"Perubahan dan keberlanjutan itu sudah merupakan keniscayaan ya. Baik dalam pemerintahan nasional, pemerintahan daerah, di mana saja. Jadi saya kira perubahan dan keberlanjutan itu tema yang wajar diusung ya. Bahkan kalau mereka yang di dalam pemerintahan pun berbicara itu juga saya kira wajar saja," ujar Al Muzammil di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (2/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Al Muzammil menekankan konteks perubahan dan keberlanjutan yang terjadi menuju arah yang lebih baik.
Menurut Al Muzammil, Anies bukanlah antitesis Jokowi. Ia menyebut gagasan yang koalisi ini bawa adalah harapan Indonesia lebih baik ke depannya.
"Dengan cara apa? Melanjutkan hal yang baik dan mengubah yang belum kita anggap baik. Saya kira hal yang wajar saja," kata dia.
Al Muzammil menilai hadirnya Cak Imin dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) merupakan hak Partai NasDem dan PKB.
Ia menerangkan bahwa setiap partai dalam KPP diperbolehkan untuk membawa calon yang ingin diajukan. Adapun, Al Muzammil mengatakan Partai NasDem dan PKB kini telah mengajukan Cak Imin.
Al Muzammil mengklaim PKS menghormati keputusan tersebut.
"Kami tidak dalam kemewahan untuk menentukan siapa cawapres," tuturnya.
Dia bercerita, dalam koalisi tiga partai yang lalu, setiap partai disebut equal atau setara. Sebab, Al Muzammil mengatakan masing-masing partai menyadari bahwa mereka saling bergantung satu sama lain.
Kendati demikian, Al Muzammil meminta agar partainya juga dihormati terkait mekanisme internal yang mesti melewati Majelis Syuro.
Anies Baswedan-Cak Imin resmi dideklarasikan sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dalam acara yang digelar di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9) hari ini.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Anies dan Cak Imin turut menyampaikan pidato dalam kesempatan itu.
Sementara, Partai Demokrat memutuskan mundur dari KPP setelah mendengar kabar Anies meminang Cak Imin sebagai cawapres pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Partai Demokrat merasa dikhianati oleh langkah yang dinilai diambil secara sepihak tersebut.
(pop/sfr)