Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf bersama sejumlah orang kepercayaannya menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/9) malam.
Yahya hadir bersama sejumlah petinggi PBNU, salah satunya sekretaris pribadinya, Ghufron Sirodj Gopong.
Setibanya di Istana, Yahya langsung bergegas masuk gedung. Ia menyebut pertemuan malam ini berkaitan dengan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan konferensi besar NU yang digelar pertengahan September.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nganter surat undangan munas," kata Yahya saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/9).
Dia mengaku belum ada rencana membahas hal lain dengan Jokowi. Pria yang pernah menjadi Juru Bicara Presiden keempat RI Abdurahman Wahid (Gus Dur) itu pun tidak menjawab hal lain kepada wartawan, dan segera masuk istana untuk bertemu dengan Jokowi.
Pertemuan Jokowi dengan Yahya dikabarkan mulai pukul 18.30 WIB. Jokowi juga dikabarkan menerima sejumlah elite Partai Solidaritas Indonesia (PSI) malam ini.
PBNU diketahui akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan konferensi besar di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur pada 18-20 September 2023.
Munas dan konferensi besar dijadwalkan untuk dibuka secara langsung oleh Presiden Jokowi pada 18 September 2023 pukul 09.00 WIB dengan dihadiri 600 ulama dari jajaran syuriyah dan tanfidziyah.
Munas Alim Ulama akan membicarakan persoalan agama terutama yang menyangkut kehidupan bangsa dan negara serta hajat masyarakat banyak.
Sementara konferensi besar adalah forum dari para pengurus Nahdlatul Ulama di tingkat provinsi di seluruh Indonesia untuk membicarakan hal-hal yang terkait dengan organisasi NU sendiri.
Forum ini akan dilangsungkan di dua tempat yakni Pondok Pesantren Al-Hamid Cilangkap dan Asrama Haji Pondok Gede.
Munas dan konferensi besar kali ini mengusung tema Mendampingi Umat, Memenangi Masa Depan. Tema ini dipilih untuk menekankan prinsip utama bagi NU dalam berkontribusi pada masyarakat Indonesia.
(dhf/gil)