Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf membantah ada pembahasan tentang politik saat menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta.
Yahya mengatakan ia hanya mengundang Jokowi untuk hadir di Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama. Pertemuan juga hanya berlangsung sebentar.
"Enggak ada sama sekali (soal politik). Saya cuma guyon cerita kiai-kiai lucu-lucu agar beliau agak inilah, seharian ini kan capek 13 meeting hari ini dengan berbagai tokoh internasional. Saya cuma guyon-guyon aja tadi," kata Yahya di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yahya menyebut Jokowi tampak kelelahan. Dia mencoba menghibur dengan berbagai cerita lucu. Menurutnya, Jokowi terhibur dengan cerita-cerita itu.
Dalam kesempatan itu, Yahya juga menegaskan posisi PBNU dalam Pilpres 2024. Yahya tak ingin dibawa-bawa dalam perhelatan politik tahun depan.
Yahya tak segan menyanksi pengurus PBNU yang mengatasnamakan NU untuk mendukung salah satu calon. Mereka juga telah menyanksi pengurus yang melanggar aturan itu.
"Kalau ada pengurus NU kemudian menggunakan lembaga NU untuk kegiatan politik, politik praktis, langsung kita tegur," ujarnya.
Dia menambahkan, "Kalau ada capres mengatasnamakan NU, tetapi bukan pengurus NU, ya kami juga bisa mengatakan itu tidak benar."
(dhf/isn)