Konflik internal PKB 2008 itu masih menjadi ganjalan sampai saat ini, terutama bagi anak-anak Gus Dur.
Yenny Wahid baru-baru ini menegaskan Gus Dur telah dikudeta Cak Imin dari kursi Ketua Majelis Syuro PKB di konflik internal PKB 2008 lalu.
"Muktamar Ancol kurang apa terang benderangnya? Di situ Gus Dur diganti, di situ Gus Dur dikudeta. Kok masih klaim menyatakan sebaliknya. Dan itu jelas sekali dari awal menjadi problem besar bagi kami, karena Gus Dur dilengserkan dari Ketum Dewan Syuro [PKB]," kata Yenny di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (5/9) kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yenny menegaskan bahwa proses kudeta yang dilakukan Cak Imin di Muktamar PKB Ancol bukan terjadi di belakang layar, melainkan di hadapan publik secara luas.
Yenny juga membantah pernyataan tentang dirinya yang mengudeta Cak Imin dari PKB. Yenny menyatakan kala itu bukan siapa-siapa. Sekadar 'prajurit' Gus Dur dan menyaksikan Gus Dur dikudeta Cak Imin.
"Gus Dur sampai mengeluarkan surat. Jadi saya rasa bukti-bukti formal ya menunjukkan bahwa memang telah terjadi pengkudetaan terhadap Gus Dur. Cak Imin boleh saja mengklaim, tapi sampai menjelang beliau wafat, bapak memang masih berwasiat, 'Cak Imin harus diganti'," kata dia.
Bukan hanya Yenny, kakaknya Alissa Wahid juga bercerita Gus Dur sempat berbicara kepadanya bahwa Cak Imin telah merebut PKB, sehingga tak bisa dibiarkan.
"Saya memang tidak pernah terlibat masuk di PKB. Tapi saya jelas mengingat betul ucapan #GusDur langsung kepada saya: 'Imin merebut PKB dan tidak bisa dibiarkan'," kenang Alissa mengikuti pernyataan Gus Dur kala itu yang diunggah di akun media sosial X, @alissawahid, Selasa (5/9) malam.
|
Alissa juga menuangkan kesaksiannya terkait konflik internal PKB itu dalam sebuah tulisan di blog pribadinya yang berjudul Bapakku bukan Perekayasa Konflik.
Di tulisan itu Alissa menyampaikan konflik PKB 2008 berdampak pada kesehatan Gus Dur. Ia mengatakan Gus Dur mengalami stroke ringan usai terjatuh dari kamar mandi lantaran mendengar berita soal konflik PKB.
"Bapak terjatuh saat dituntun ke kamar mandi oleh Sulaiman di kantor Gus Dur di pojok PBNU. Saat saya tanya apa yang terjadi persis sebelumnya, Sulaiman bercerita bahwa Bapak sedang mendengarkan berita di TV tentang sidang di PTUN. Ada beberapa orang PKB Cak Imin yang diinterview oleh media, dan mereka blak-blakan bicara lebih senang Gus Dur tidak di PKB," kata Alissa dalam artikelnya tersebut. CNNIndonesia.com sudah mendapatkan izin dari Alissa untuk mengutip artikel tersebut.
Mantan ajudan Gus Dur, Priyo Sambadha pada medio Juni 2022 lalu sempat mengungkapkan Gus Dur lebih sedih kehilangan PKB daripada saat dilengserkan dari kursi presiden pada 2001.
"Gus Dur itu sedih sekali ketika kehilangan PKB. Ketika Gus Dur dilengserkan dari presiden, Gus Dur itu biasa saja," kata Priyo dalam diskusi daring saat itu.
Priyo mengungkapkan Gus Dur semakin sedih terutama karena melihat aksi Cak Imin sujud syukur bahkan hingga menggunduli rambutnya.
"Di kamar mandi beliau jatuh. Beliau kena serangan stroke ke sekian kalinya karena saking sedihnya. Apa, di mana nurani kalian di mana?" ucapnya.
Sementara Cak Imin membantah anggapan yang menyebut dirinya berkhianat terhadap Gus Dur dalam konflik PKB kala itu. Menurutnya, narasi itu selalu berkembang setiap lima tahun saat pemilu.
"Selalu muncul, setiap pemilu selalu dimunculkan, dibesarkan, tentu musiman lah saya bilang. Tetapi tuduhan saya berkhianat itu sama sekali tidak beralasan," kata Cak Imin dalam tayangan wawancara khusus bersama Mata Najwa, Senin (4/9).
Cak Imin mengatakan bahkan ada narasi yang menyebut dirinya mengudeta Gus Dur. Alih-alih mengudeta, Cak Imin mengklaim bahwa dirinya adalah korban kudeta saat diberhentikan sebagai Ketua Umum PKB.
"Bahkan ada yang bilang saya kudeta, yang benar adalah justru saya dikudeta, dikudeta oleh orang-orang yang kemudian Gus Dur memberhentikan saya," katanya.
Cak Imin mengklaim dirinya ikhlas menerima keputusan ketika PKB berada di bawah kepemimpinan Ali Masykur dan Yenny Wahid. Cak Imin pun mengklaim tidak ikut campur ketika PKB di bawah kepemimpinan Ali Masykur dan Yenny Wahid.
"Satu-satunya ketua umum yang dipecat Gus Dur tidak melawan hanya saya, bahkan setelah saya serahkan, kemudian kepemimpinan diambil alih oleh Ali Masykur sebagai Wakil Ketua Umum dan Yenny sebagai Sekjen," kata Cak Imin.
(bmw)