SUARA ARUS BAWAH

Warga Kesal Macet Total Saat Hajatan KTT ASEAN di Jakarta

CNN Indonesia
Kamis, 07 Sep 2023 14:29 WIB
Suasana kemacetan di sejumlah wilayah Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Arus lalu lintas ditutup di beberapa titik Jakarta demi mobilitas tamu negara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43. Imbasnya, kemacetan parah menjalar ke sejumlah ruas jalan pada Rabu (6/9).

Jalan Gatot Subroto menuju Semanggi dan Senayan ditutup total bagi masyarakat. Tak ada lagi kendaraan yang melintas pada pukul 19.00 WIB. Malam itu tamu negara sedang menikmati jamuan makan malam (gala dinner).

Jakarta menjadi tuan rumah gelaran KTT ASEAN yang berlangsung pada Selasa (5/9) hingga Kamis (7/9). Pertemuan para petinggi negara itu untuk menjalin kerja sama lintas sektor di kawasan Asia Tenggara.

Di balik hajatan ini, ada risiko yang harus ditanggung warga ibu kota. Kemacetan yang sudah menjadi makanan sehari-hari di Jakarta, makin bertambah parah.

Salah satu pengemudi ojek online di Jakarta, Halim (50) menyesalkan kemacetan hari itu lantaran menghambat pekerjaan dan penghasilannya.

Halim bahkan terpaksa mematikan aplikasinya karena menganggap mustahil bisa mengangkut penumpang di tengah kemacetan parah. Ia juga tak mau mengecewakan penumpangnya karena macet.

"Karena macet total jadi enggak bisa lewat, kan. Karena arah tujuan penumpang ditutup. Daripada nanti penumpang juga sengsara, akhirnya kita matikan aplikasi saja," kata Halim saat ditemui pada Rabu (6/9) malam.

Pengemudi ojek online, Halim terdampak kemacetan total saat KTT ASEAN digelar di Jakarta, Rabu (6/9). (CNN Indonesia/Ridwan Apandi)

Imbas kemacetan ini, kata Halim, penghasilannya pun menurun. "Pendapatan pasti berkurang," tambahnya.

Halim juga menyesalkan rekayasa lalu lintas berlangsung hingga malam hari. Kendati begitu, ia pun tetap menghargai gelaran acara tersebut.

"Sampai ke arah sana enggak bisa. Arah Gatot Subroto ditutup, sedangkan penumpang banyak di sana," ungkapnya.

Ilham, pria 25 tahun asal Bekasi, mengaku telah menghabiskan waktu dua jam untuk tiba di kantornya di daerah Mampang, Jakarta Selatan. Padahal, kata dia, biasanya hanya memakan waktu paling lama satu jam dari rumahnya di Bekasi. Akibatnya, dia terlambat bekerja.

Ilham juga menyesalkan ketidakhadiran polisi lalu lintas di sejumlah titik kemacetan. Hal ini membuat kemacetan makin parah.

"Minimal di setiap titik kemacetan ada polisi yang jaga lalu lintas. Tadi di Halim ada 1 polisi cuman menilang aja, enggak coba mengatur (lalu lintas)," tuturnya.

Ilham, pria asal Bekasi, turut menyesalkan kemacaten total di Jakarta. (CNN Indonesia/Ridwan Apandi)

Meski demikian, ia masih merasa bangga karena KTT ASEAN digelar di Jakarta. Menurutnya, hal itu bisa menambah citra positif bagi Indonesia.

"KTT ini ada positifnya, itu bagus. Indonesia naik, ada peran, kita berkontribusi sebagai tuan rumah, itu pencapaian. Cuma ada harga yang harus dibayarkan memang," ujarnya.

Tak hanya Ilham, Dhenny (46) juga mengaku terlambat datang ke kantor di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, karena kemacetan parah. Padahal kata Dhenny, waktu normal dari dari Dukuh Atas, Jakarta Pusat, menuju kantor hanya berkisar setengah jam.

Ia lantas menceritakan temannya yang terpaksa turun di jalan tol lantaran ada penutupan jalan.

"Teman saya dari Mandiri Tower itu dia turun di tol jalan kaki ke bawah, karena memang tolnya tutup," tutur Dhenny.

Dhenny terlambat datang ke kantor karena terjebak kemacetan total di Jakarta. (CNN Indonesia/Ridwan Apandi)

Warga lainnya, Putra (20) kesal dengan kemacetan hari itu. Imbasnya, ia datang terlambat ke kantor. Padahal, kata Putra, dirinya harus datang tepat waktu karena tengah mengikuti sesi training kerja di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

"Ditanya telat kenapa. Namanya training kan ya, yang lain datang tepat waktu kita enggak," kata Putra.

Volume Lalu Lintas Turun

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengklaim volume lalu lintas turun sebesar 2,85 persen atau 196.296 kendaraan pada hari pertama penyelenggaraan KTT ASEAN pada Selasa lalu.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta terpantau volume lalu lintas dari 49 titik Sensor Traffic Counting Dishub tercatat ada 6.699.684 kendaraan pada 5 September 2023.

"Angka tersebut turun sebesar 2,85 persen atau sebesar 196.296 kendaraan jika dibandingkan 8 Agustus 2023 dengan volume lalu lintas sebesar 6.895.980 kendaraan per hari," kata Syafrin melalui keterangan tertulis, Kamis (7/9).

Syafrin menjelaskan volume lalu lintas pada peak pagi, pukul 06.00-10.00 pada 5 September 2023 tercatat ada 1.794.322 kendaraan atau turun sebesar 3,59 persen dibandingkan volume lalu lintas pada 8 Agustus 2023 sebesar 1.775.254 kendaraan.

Ia mengatakan Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga memantau kondisi lalu lintas keluar masuk Jakarta dari 15 (koridor luar) titik Sensor Traffic Counting Dishub.

Menurutnya, volume rata-rata lalu lintas pada peak pagi pukul 06.00-10.00) pada 5 September 2023 adalah sebesar 536.412 kendaraan atau naik 0,03 persen dibandingkan pada 8 Agustus 2023 yang memiliki rata-rata volume lalu lintas sebesar 536.238 kendaraan.

Komposisinya adalah roda dua sebanyak 415.950 kendaraan (77,54 persen), roda empat sejumlah 109.845 kendaraan (20,48 persen) dan kendaraan berat sebanyak 10.617 kendaraan (1,98 persen).

Sementara itu, volume rata-rata lalu lintas pada peak sore pukul 16.00-20.00 pada 5 September 2023 tercatat ada 526.120 kendaraan. Angka itu turun sebesar 7,72 persen dibandingkan pada8 Agustus 2023 yang memiliki rata-rata volume lalu lintas sebesar 570.119 kendaraan.

"Dengan komposisi roda dua sebanyak 410.635 kendaraan (78,58 persen ), roda 4 sejumlah 106.011 kendaraan (19,63 persen ) dan kendaraan berat sebanyak 9.474 kendaraan (1,80 persen)," ujarnya.

Syafrin menyebut Sistem Penghitung Lalu Lintas Dishub tersebut dilakukan dengan menggunakan kamera analitik. Pemantauan dilakukan setiap hari, terutama sejak pemberlakuan sistem kerja Work From Home (WFH) sebesar 75 persen bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada 4-7 September 2023 dalam rangka KTT ASEAN.

(pan/pmg)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK