PDIP: Orang Tanpa Ambisi Berlebihan Jadi Pertimbangan Cawapres Ganjar
Politikus PDIP, Deddy Yevry Sitorus mengungkap sejumlah kriteria yang digunakan Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri untuk menentukan sosok cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Menurut Deddy, Megawati biasanya memakai ujian kesejarahan dan ideologi. Selain keduanya, kata Deddy, orang tanpa ambisi yang berlebihan juga akan menjadi pertimbangan Megawati.
"Kalau kami melihat kebiasaan Bu Mega pasti ada sesuatu yang merupakan ujian kesejarahan, ujian ideologi lah ujian yang sangat kuat terhadap calon presiden atau wakil presiden," kata Deddy di rumah aspirasi relawan, Kamis (7/9).
"Di mana orang akan membuktikan bahwa dia memang orang yang tepat, berkorban, orang yang tanpa ambisi yang berlebihan itu pasti akan jadi pertimbangan," ujarnya.
Sekretaris Tim Koordinator Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo itu mengatakan selain beberapa kriteria tersebut, ada pula kriteria lain yang bersifat strategis. Antara lain, memiliki ikatan dengan Ganjar, memiliki daya dorong elektoral, dan berpikir strategis lintas suku dan etnis.
"Tidak ada faktor yang determinan yang tunggal pasti merupakan kombinasi simultan dari faktor-faktor yang dipertimbangkan tadi," katanya.
Pada kesempatan itu, Deddy sekaligus merespons nama politikus Golkar, Ridwan Kamil yang disebut-sebut masuk dalam bursa cawapres Ganjar. Deddy tak membantah kabar RK masuk dalam bursa.
Namun, menurutnya, satu nama cawapres Ganjar hanya bisa dipastikan setelah diumumkan Megawati. Namun, ia mengaku menghargai jika RK bersedia sebagai cawapres Ganjar. Artinya kata Deddy, ada kerinduan Golkar ingin bersama PDIP.
"Kami menghargai kalau mereka bilang seperti itu artinya memang ada kerinduan di Golkar sendiri untuk bisa bersama sana dengan Ganjar dan PDI Perjuangan dong," kata Deddy.
Sementara itu, Partai Golkar menegaskan tetap di koalisi pendukung Prabowo Subianto meskipun salah satu kadernya, Ridwan Kamil masuk bursa calon wakil presiden Ganjar Pranowo.
Dave mengatakan pilihan itu adalah komitmen politik Golkar. Menurutnya, pilihan itu juga sebagai bentuk sikap kedewasaan Golkar dalam berpolitik.
"Golkar telah menentukan pilihan dan kita telah mendukung Prabowo Subianto sebagai capres," kata Dave melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Jumat (8/9).
(thr/fra)