Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah meyakini Partai Demokrat bakal bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Fahri mengatakan Prabowo memiliki kedekatan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan hubungan itu telah berjalan lama.
"Perasaan saya, Pak SBY tentu tahu bahwa Pak Prabowo adalah tokoh yang sangat dekat dengan beliau dan juga teruji ya apa namanya, kiprahnya selama ini," kata Fahri di Rumah Besar Relawan Prabowo 08, Jakarta, Senin (11/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahri lantas menyinggung bahwa Demokrat pada pemilu sebelumnya juga turut mendukung Prabowo sebagai capres. Oleh karenanya, ia pun berharap agar Demokrat mendukung Prabowo di pilpres kali ini.
"Nah, sekarang ini waktunya saya kira tokoh-tokoh ini semuanya bersatu dan mendukung Pak Prabowo itu harapan kita saya kira ke depan," ucap dia.
Awalnya Partai Demokrat tergabung dalam Koalisi Perubahan mendukung Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024.
Namun di pertengahan jalan Demokrat memilih untuk mundur. Mereka merasa NasDem dan Anies telah mengambil keputusan secara sepihak atas bergabungnya PKB ke koalisi.
Usai keluar dari Koalisi Perubahan, hingga kini Demokrat masih belum menentukan sikap apakah akan bergabung ke koalisi pendukung Prabowo atau Ganjar Pranowo.
Di sisi lain, mantan politikus PKS itu juga ingin seluruh partai pendukung Pemerintahan Presiden Joko Widodo bersatu mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Saya berharap sebenarnya seluruh partai yang pernah berada di kabinet Pak Jokowi bersatu kembali untuk mengusung satu calon yaitu Pak Prabowo Subianto," ujarnya.
Fahri menilai hal ini dapat menjadi momentum yang baik bagi bangsa Indonesia untuk bersatu. Selain itu, koalisi Prabowo ini juga bisa menjadi momen rekonsiliasi besar yang menyatukan para elite dan kekuatan politik.
"Sehingga kita bisa melawan apapun tantangan yang akan datang yang tidak mudah di masa yang akan datang," ujarnya.
Namun, Fahri mendorong pemerintah mendesain ulang sistem pemilu usai 2024 nanti. Ia menilai ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold harus dihapuskan.
"Dan Pak Prabowo termasuk yang punya proposal untuk mendesain sistem pemilu yang lebih baik dengan threshold yang ditiadakan," katanya.
Jelang Pilpres 2024, Prabowo telah mendeklarasikan diri sebagai bakal capres Partai Gerindra yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju.
Koalisi itu berisikan Partai Gerindra, PAN, Golkar, PBB, dan Gelora. Namun, hingga kini Prabowo masih belum kunjung mendeklarasikan cawapresnya.
(mnf/fra)