Daftar 5 Pertanyaan Megawati ke SBY yang Diungkit Panda Nababan

CNN Indonesia
Rabu, 13 Sep 2023 06:54 WIB
Wacana pertemuan SBY dan Megawati jelang Pilpres 2024 direspons politikus PDIP Panda Nababan. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diklaim tak bisa menjawab lima pertanyaan dari Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

Daftar lima pertanyaan yang tak kuasa dijawab itu dibeberkan Politikus Senior PDIP Panda Nababan saat diutus Megawati ke Istana untuk menanyakan beberapa hal ke SBY.

Menurut Panda, lima pertanyaan dari Megawati untuk SBY yang dititipkan kepadanya itu merupakan syarat agar dua pimpinan tertinggi partai politik itu bisa bertemu.

"Mega waktu itu meminta lima pertanyaan dia dijawab sebagai syarat mereka (Mega dan SBY) bertemu. Lima pertanyaan itu tidak terjawab," ujar Panda seperti diberitakan 20Detik, Jumat (24/6).

Pertanyaan pertama, kata Panda terkait pengakuan SBY kepada banyak orang soal pernah dijadikan 'orang' oleh Megawati. Kedua, keinginan maju sebagai capres atau cawapres.

"Pertama, apakah benar dia pernah mengucapkan kepada banyak orang 'Saya ini sebenarnya sudah di comberan, dijadikan orang sama Mega' bener enggak ngomong itu?," tutunya.

"Kedua, apakah mau maju menjadi calon presiden atau wakil presiden? Tidak dijawab," lanjut Panda.

Ketiga, ujar Panda, soal membuat kegiatan untuk mendirikan partai. Keempat, minat SBY menjadi wakil presiden Megawati, dan kelima tak diundang dalam rapat kabinet.

"Ketiga, ditanya lagi, apa benar di Menko Polkam dia bikin kegiatan, bikin partai? Tidak dijawab. Empat, katanya dia berminat menjadi wakil presiden dari Bu Mega, tidak dijawab juga," kata dia.

"Yang kelima, apakah benar tidak diundang untuk rapat di kabinet? Gitu loh. Sekretaris dia Sudi Silalahi kan mengatakan tidak pernah diundang, apakah benar?" imbuhnya.

Panda kembali menegaskan kelima pertanyaan itu akan memperbaiki hubungan SBY dan Megawati. Kala itu, menurutnya, SBY hanya termenung sambil mendengar pertanyaan yang diberikan Panda.

"Jadi itu sebenarnya, saya pikir, kalau itu dijawab, itu selesai hubungan mereka. Lima ini, waktu saya sampaikan, dia (SBY) cuma menerawang, melihat langit-langit, gitu lho," ucapnya.

Menurutnya, pertanyaan-pertanyaan itu tak kunjung dijawab SBY hingga satu jam lebih. Usai melaksanakan tugas dari Megawati, Panda pun pergi meninggalkan SBY.

"Ada satu jam lebih, tidak dijawab. Lalu kemudian saya kembali ke Ibu Mega," ucapnya.

Belakangan, Panda Nababan kembali mengingatkan SBY untuk membereskan perang dingin dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang telah berlangsung selama belasan tahun menjelang Pilpres 2024.

Panda berujar permasalahan yang terjadi antara Megawati dan SBY tak bisa dianggap selesai begitu saja, sehingga menjadi wajar apabila masalah-masalah itu dibereskan terlebih dahulu sebelum keduanya menjalin kerjasama di Pilpres 2024.

"Itu enggak bisa dianggap liwat gitu lho, enggak bisa dianggap bimsalabim tidak pernah kami dijahati, kami pun tak pernah menjahati. Bukan seperti itu. Bereskan itu. Ada hal-hal yang berutang secara moral dan secara manusiawi wajar diberesin dulu itu," kata Panda dalam acara 'Political Show' CNNIndonesia TV, Senin (11/9) malam.

Demokrat buka suara

Juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra angkat suara terkait soal lima pertanyaan Megawati yang disebut tak mampu dijawab SBY. Menurutnya, pertanyaan-pertanyaan itu hanya bisa dijawab oleh Mega dan SBY sendiri.

"Kami sebenarnya kalau ditanya lima pertanyaan itu atau menjembatani, ya mungkin yang bisa menjawab hanya beliau berdua sebenarnya," katanya.

Ia menegaskan SBY tidak lagi fokus dalam dunia politik. Akan tetapi, kata dia, SBY sedang fokus pada kegiatan seni dan olahraga. Menurut Herzaky, tongkat estafet SBY saat ini diberikan kepada Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Saat ini, Pak SBY sendiri sebenarnya tidak lagi berada di politik, beliau lebih banyak melukis, kemudian membentuk klub bola voli Lavani," ucapnya.

"Sedangkan untuk Demokrat sendiri ini sekarang sudah ditangani Mas AHY sebagai ketua umum," tandas Herzaky.

(psr/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK