Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga Kacung Marijan mengatakan Jatim menjadi penentu dalam Pilpres 2024. Dia menyebut provinsi ini menjadi daerah satu-satunya di Jawa yang belum dikuasai penuh calon mana pun.
"Itu kan pengaruh yang besar ya. Memang overall jawa. Cuma kan di Jawa petanya sudah terkaveling-kaveling. Jatim sebetulnya kan selama ini mengerucut ke dua kekuatan, Prabowo dan Ganjar. Selama ini karena anies lemah," kata Kacung saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (6/9).
Menurut Kacung, Anies begitu lemah di Jawa Timur. Berbagai survei menyebut elektabilitas Anies tak sampai 10 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Kacung melihat ada potensi pergeseran kekuatan setelah Anies menggandeng Cak Imin. Dia menyebut ada kemungkinan suara Anies menguat di Jatim.
Kunci pertarungan di Jatim, ucapnya, adalah bisakah Anies-Cak Imin meyakinkan warga NU dan pendukung PKB. Pasalnya, dua kantong suara itu telah terbiasa menyandarkan pilihan ke Prabowo selama setahun terakhir.
Lihat Juga :SELUSUR POLITIK Jejak Kontroversi Cak Imin vs Gus Dur di Konflik PKB 2008 |
![]() |
Jika Anies-Cak Imin berhasil, maka sebagian pemilih Prabowo akan hijrah. Hal itu diyakini akan menggerus suara Prabowo yang selama ini dipasok basis massa PKB. Kacung melihat pertarungan akan menjadi seimbang di antara tiga kandidat bila hal itu terjadi.
Menurut Kacung, peta politik di Jatim bisa kembali bergeser setelah penentuan cawapres Prabowo dan Ganjar. Ia menilai sosok yang dipilih akan menentukan arah dukungan para warga Jatim.
"Apakah cawapres yang digandeng Pak Ganjar dan Pak Prabowo itu menarik hati kalangan NU apa enggak? Kalau enggak menarik, maka ada peluang bagi Anies-Muhaimin membawa suara NU," ujarnya.
Lihat Juga : |