Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menegur Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tentang pernyataan "pilih Amin bid'ah".
Ali merasa pernyataan itu berkaitan dengan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang disingkat Amin. Ia merasa tak sepatutnya pejabat setingkat menteri mencampuradukkan urusan politik dengan pemerintahan.
"Mestinya pemerintah, Pak Jokowi, menegur itu sehingga kalau itu dibiarkan, maka yang menciptakan kegaduhan itu justru pemerintah itu sendiri dan presiden yang akan menanggung semuanya," kata Ali saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (14/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mempertanyakan alasan Yaqut menyinggung urusan politik di acara pemerintahan. Ali menilai tak ada urgensi bagi seorang menteri menyinggung pasangan Anies-Cak Imin.
Ali meminta Yaqut setop melakukan hal itu. Dia mengingatkan hal itu bukan teladan baik di tengah kampanye pemerintah menerapkan pemilu damai.
"Mencari perhatian pada pimpinannya kan? Saya pikir ini bukan contoh yang baik untuk kemudian dicontohkan kepada generasi muda," ucap Ali.
"Jangan karena membenci seseorang. Berlaku adil, lah," imbuhnya.
Ali tak mempermasalahkan pernyataan itu karena Yaqut kader PKB. Dia menyerahkan urusan itu kepada PKB.
Sebelumnya, Menag Yaqut Cholil Qoumas menyindir pasangan Amin dalam Pembukaan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Surabaya, Rabu (13/9).
Hal itu ia sampaikan saat menyapa Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Amin Suyitno. Dia berkelakar apakah nama Amin itu sejak lama atau karena ada pasangan bernama Amin baru-baru ini.
"Kalau ada yang masih milih itu [Amin] bid'ah," kata Yaqut dengan nada bercanda.
Saat ditanya seusai acara, Yaqut membantah pernyataannya politis. Dia menyebut tak ada hubungannya dengan Anies dan Muhaimin.
"Itu nama orang, Amin Suyitno. Gimana sih kamu itu? Jangan digoreng-goreng, kamu ini goreng-goreng. Amin Suyitno nama Kepala Badan. Enggak ada hubungannya [dengan Pilpres]," ucap Yaqut.
(dhf/isn)