Bareskrim Polri menduga Fredy Pratama alias Miming alias Cassanova melakukan pencucian uang dari hasil narkotika untuk mendirikan usaha tempat karaoke hingga hotel. Fredy disebut melibatkan ayahnya untuk mendirikan tempat usaha tersebut.
"Dia menyalurkan melalui bapaknya, digunakan untuk usaha-usaha tempat karaoke, hotel, restoran dan sebagainya," ujar Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis, Sabtu (16/9).
Selain itu, Mukti mengungkapkan Fredy melalui ayahnya juga membeli aset berupa tanah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada juga tanah-tanah yang dibeli bapaknya sebagai aset daripada pencucian uang yang dilakukan oleh Fredy Pratama terhadap uang-uang tersebut," kata Mukti.
"Dan bapaknya juga sudah kami proses," sambungnya.
Dalam proses penanganan kasus ini, Bareskrim telah menyita total sebanyak 10,2 ton sabu yang terafiliasi jaringan Fredy di Indonesia selama periode 2020-2023.
Setiap bulan, sindikat Fredy disebut mampu menyelundupkan sabu dan ekstasi masuk ke Indonesia dengan jumlah mulai dari 100-500 kilogram dengan modus operandi menyamarkannya ke dalam kemasan teh.
Bareskrim mengungkapkan mertua Fredy merupakan gembong kartel narkotika terbesar di Thailand. Narkoba yang diedarkan Fredy di Indonesia disebut berasal dari mertuanya tersebut.
"Narkoba dibeli dari segitiga emas, dikemas di Thailand dalam kemasan teh cina dan dikirim ke Malaysia dan lndonesia," tutur Mukti.
Kawasan 'segitiga emas' atau Golden Triangle di Asia Tenggara yang dimaksud mencakup sebagian Burma, Cina, Laos, dan Thailand. Wilayah tersebut menjadi pusat peredaran dan sumber narkotika internasional sejak abad ke-16 dan ke-17.
Mukti meyakini Fredy masih berada di Thailand dan tengah bersembunyi. Keyakinan tersebut diperkuat dengan fakta sang mertua yang merupakan gembong narkotika terbesar di negara tersebut.
"Kami yakin bahwa yang bersangkutan masih ada di wilayah Thailand karena istri adalah orang Thailand, dan mertuanya diduga adalah kartel narkotika di daerah Thailand," imbuhnya.
Mukti menyatakan pihaknya saat inimasih terus bekerja sama dengan Interpol dan kepolisian negara sahabat untuk mencari dan menangkap buron Fredy.
(ryn/asa)