Cara Anies dan Cak Imin Respons Guyonan Menag Yaqut Pilih Amin Bidah
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sempat melontarkan guyonan terkait bidah apabila memilih capres dan cawapres 'Amin' di Pilpres 2024. Guyonan itu Yaqut sampaikan saat membuka orientasi PPPK Kemenag RI di Diklat Keagamaan Surabaya, Rabu (13/9).
"Yang saya hormati bapak kepala Litbang dan Diklat Kemenag Prof Amin Suyitno. Ini Aminnya tambahan atau sudah lama, soalnya lagi ramai ini Amin Amin, lagi rame, curiga, soalnya biasanya saya panggil Pak Yitno bukan Pak Amin Suyitno," kata Yaqut.
"Jangan-jangan karena ada pasangan presiden singkatannya amin. Karena saya enggak milih itu. Jelas ya. Kalau ada yang masih milih itu bidah. Hehehe," kata dia.
Namun seusai acara, Yaqut menyebut pernyataannya itu tidak merujuk ke pasangan calon tertentu.
"Amin nama orang, Amin Suyitno," ucapnya.
Adapun Bidah adalah perbuatan yang dikerjakan tidak menurut contoh yang sudah ditetapkan, termasuk menambah atau mengurangi ketetapan oleh Alquran dan hadis.
Terbaru, Yaqut juga kembali mengklarifikasi soal guyonan itu. Menurut Yaqut, hingga saat ini tak ada capres dengan nama Amin. Jika ada yang menganggap guyon itu ditujukan kepada Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Yaqut menyebut itu bukan nama, melainkan singkatan.
"Kan enggak ada nama Amin itu, enggak ada kan nama presiden nama Amin? Pak Amien Rais mungkin, Pak Amin Rais kali ya?" kata Yaqut di kompleks parlemen, Kamis (14/9).
Yaqut selanjutnya mengaku tak punya urusan dengan politik. Yaqut saat ini hanya ingin fokus menyelesaikan tugas sebagai Menteri Agama hingga akhir pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Saya ini kerja menyelesaikan amanah dari presiden sampai tuntas, itu aja enggak ada urusan sama politik," kata dia.
Terpisah, Ketua Umum PKB sekaligus bakal calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menganggap candaan Yaqut tidak ada substansinya.
"Apa perlu ditanggapi? Enggak ada, enggak ada dan enggak ada substansinya. Enggak ada substansinya. Tidak perlu ditanggapi," kata Cak Imin di kawasan TMII, Jakarta, Kamis (14/9).
Cak Imin tak tegas apakah akan menegur atau tidak kadernya tersebut. Ia hanya menilai pernyataan Yaqut itu sebagai kebebasan berbicara lantaran Indonesia menganut prinsip demokrasi.
"Ya demokrasi kan begitu, kebebasan siapa pun boleh ngomong apa pun. Itu kan pilihan politik. Setiap orang memiliki pilihan politik," kata dia.
Sementara Bakal capres KPP Anies Baswedan hanya bisa geleng-geleng kepala saat diminta komentar perihal candaan Yaqut. Tak sepatah kata pun dia ucapkan untuk merespons candaan Yaqut itu. Namun, dia melempar senyum.
Sebelumnya Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) resmi deklarasi sebagai pasangan bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 dengan sebutan AMIN. Keduanya didukung oleh tiga parpol parlemen Partai NasDem, PKB dan PKS.