Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi menjelaskan kronologi batalnya keberangkatan partainya ke acara deklarasi pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN).
Sebelumnya, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dideklarasikan di Hotel Majapahit, Surabaya, Jatim, Sabtu (2/9). Saat itu, yang hadir cuma Partai NasDem dan PKB.
PKS baru memutuskan bergabung koalisi pendukung AMIN berdasarkan rapat Majelis Syuro PKS Jumat (15/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PKS mengaku sebenarnya sudah menyiapkan tim berisi 20 orang untuk berangkat ke Surabaya. Namun, saat itu pimpinan PKS memintanya untuk membatalkan keberangkatan.
"Saya, ke Surabaya itu, saya ingin sampaikan biar tahu semua, kami siapkan tim 20 orang, ke Surabaya sudah siapkan sprinter, disiapkan mobil-mobil yang agak layak ya, perjalanan itu udah siap," ujar Aboe dalam diskusi Total Politik di Jakarta, Sabtu (16/9).
"Namun sekitar jam 11, diputuskan tidak hadir. Saya sebagai anggota partai, taat sama siapa? Pimpinan partai lah," lanjutnya.
Aboe mengatakan partainya mempunyai aturan terkait cawapres yang harus dibahas di Musyawarah Majelis Syuro terlebih dulu. Maka dari itu, dia kembali pulang dan tidak menghadiri deklarasi tersebut.
"Kami PKS hadir di pertemuan hari ini, dan persiapan deklarasi Anies-Cak Imin sebagai cawapres, tapi kami punya aturan main sendiri di partai bahwa sebetulnya untuk urusan cawapres belum diputuskan oleh PKS, Majelis Syuro," terangnya.
Aboe mengaku tidak peduli dengan banyaknya omongan di luar terkait hal tersebut. Dia menyebut partainya akan selalu taat pada aturan Majelis Syuro.
"Akhirnya kita bikin Majelis Syuro, kita mundur sedikit, orang mau bilang 'tak tuk tak tuk' kita tetap tegak lurus Majelis Syuro. Kemudian dalam pertemuan itu diputuskan [soal dukungan]," tutur Aboe.
Saat ini PKS telah resmi mendukung Cak Imin sebagai cawapres Anies. Hal itu berdasarkan hasil putusan Majelis Syuro yang digelar pada Jumat (15/9). Majelis Syuro sendiri merupakan musyawarah tertinggi partai tersebut.
"Alhamdulillah tidak berapa lama jarak antara Surabaya dan TB Simatupang nggak lama, kan nggak menghambat gelombang malah menghangatkan media, menghidupkan PKS," katanya.
(lom/arh)