Massa Aksi 209 Bela Rempang Mulai Berdatangan di Patung Kuda

CNN Indonesia
Rabu, 20 Sep 2023 13:49 WIB
Massa Gerakan Nasional Pembela Rakyat menggelar aksi 209 Bela Rempang, di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Rabu (20/9).
Massa aksi Bela Rempang mulai bergerak mendekati Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat. (CNN Indonesia/Panji Septo Raharjo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Massa PA 212, Front Persaudaraan Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, dan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) lainnya yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) mulai bergerak mendekati Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Rabu (20/9).

Dalam pantauan CNNIndonesia.com pukul 13.20 WIB, terlihat satu mobil komando serta ratusan demonstran berkumpul tepat di depan Patung Kuda untuk bersiap-siap menggelar menggelar 'Aksi 209 Bela Rempang'.

Mereka menggaungkan selawat sambil meminta demonstran mengelilingi mobil komando. Selain itu, mereka juga mengibarkan bendera merah putih dan bendera ormas masing-masing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, lalu lintas tetap terpantau ramai lancar. Pihak kepolisian juga berusaha mengatur kendaraan agar tidak bersinggungan dengan demonstran yang sedang unjuk rasa.

Menurut tim hukum FPI Aziz Yanuar, massa aksi akan membawa setidaknya tiga tuntutan untuk menyikapi konflik lahan di Rempang. Di antaranya meminta pemerintah supaya mengembalikan hak rakyat dan mendesak agar rakyat diperlakukan dengan manusiawi.

"Lalu bebaskan rakyat yang menuntut hak lantaran dijamin oleh konstitusi dan undang-undang," ujar Aziz kepada CNNIndonesia.com, Selasa (19/9).

Mereka menilai Proyek Rempang Eco City yang menggusur paksa dan mengusir penduduk asli adalah bentuk nyata pelanggaran HAM.

Terpisah, Koordinator Aksi Bela Rempang Buya Husein menjelaskan aksi ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh. Di antaranya Ketua FPI Muhammad Bin Husein Alatas, Ketum GNPF-Ulama Yusuf Martak, Ketum PA 212 Abdul Qohar.

Dia mengatakan aksi ini akan dihadiri oleh tokoh lain seperti Marwan Batubara dan Abdullah Hehamahua.

"Dan masih banyak lagi Insyaallah, karena GNPR merupakan gabungan dari lebih dari 100 ormas dan komunitas yang ada," kata dia.

(psr/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER