Terduga pelaku pencolokan tusuk bakso yang membutakan mata siswi SD di Menganti, Gresik, berinisial SAH (8) belum terungkap hingga kini.
Namun, dari keterangan sementara dia diduga sebagai murid kelas 6 SD atau kakak kelas korban.
"Pelaku ini sudah diperiksa tapi belum dikasih tahu, anak kelas 6 informasinya," kata pengacara keluarga korban Abdul Malik saat ikut mengantar SAH yang menjalani pemeriksaan MRI di RS PHC, Surabaya, Rabu (20/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Gresik lebih dulu.
"Lebih jelasnya nanti, bagaimana pun juga ini kan masalah anak," ucapnya.
Dia pun berharap Polres Gresik objektif menangani kasus ini dan menjerat pelaku sesuai Undang-undang yang berlaku.
"Kalau ada yang tidak benar, ya diproses lah," ucapnya.
Meski demikian, pihaknya bersama keluarga saat ini sedang fokus melakukan penyembuhan korban, serta kepulihan psikologi dan mental SAH.
"Keinginan kami korban maupun orang tua, kami PH Anak ini sembuh dulu pskilogi, kejiwanya. Karena saya tahu proses hukumnya ini anak-anak," ucapnya.
Sementara itu, mengutip detikJatim, pada Selasa (19/9) lalu kepolisian memeriksa sekitar 156 kakak kelas korban. Mereka--dengan didampingi orang tua/wali masing-masing--dikumpulkan di Balai Desa Randupadangan, Menganti Gresik untuk dimintai keterangan oleh penyidik.
"Iya benar, total ada 156 murid dari semua kelas," kata Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, kemarin.
Pemeriksaan itu dilakukan secara khusus mengingat para murid masih anak-anak di bawah umur. Mereka dimintai keterangan soal peristiwa yang menyebabkan mata kanan SA mengalami kebutaan pada 7 Agustus lalu.
"Materi pemeriksaan terkait kejadian itu. Baik yang melihat atau mengetahui langsung. Kami membutuhkan keterangan terkait kejadian tanggal 7 tersebut," katanya.
EM (37) salah satu wali murid kelas IV SDN 236 Randupadangan, Menganti, Gresik mengaku dapat pemberitahuan kumpul di balai desa dari perangkat yang datang ke rumahnya.
"Yang ditanya anak saya, saya cuma mendampingi," ujar EM.
(frd/kid)