47 Saksi Diperiksa, Pelaku Tusuk Siswi SD hingga Buta Belum Terungkap
Sosok pelaku penusukan siswi SD di Menganti, Gresik hingga buta, belum terungkap. Padahal polisi sudah memeriksa 47 saksi. Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan, 47 saksi itu merupakan keluarga, teman sekolah dan kepala sekolah yang bersangkutan.
"Dari 47 saksi yang diperiksa belum ada yang melihat langsung kejadian tersebut," kata Adhitya saat konferensi pers, Kamis (21/9).
Karena itu, kata dia, penyidik akan terus menambah jumlah saksi yang bakal pihaknya mereka mintai keterangan, demi membongkar kasus ini.
"Namun kami akan menambah jumlah saksi yang kami periksa," ucapnya.
Sebelumnya, Siswi kelas 2 SD di Menganti, Gresik buta usai matanya dicolok dengan tusuk bakso oleh kakak kelasnya. Samsul Arif (36) ayah korban mengatakan, peristiwa menimpa anaknya yang berinisial SAH itu terjadi karena tak mau memberi uang jajan ke pelaku.
Ia mengatakan kejadian bermula saat anaknya mengikuti kegiatan lomba Agustusan di sekolah. Saat itu SAH tiba-tiba ditarik siswa yang diduga kakak kelasnya ke lorong di antara ruang guru dan pagar sekolah.
Di sanalah kata Samsul, pelaku melancarkan aksinya dengan memaksa SAH memberikan uang jajannya. Namun, korban menolak sehingga matanya dicolok dengan tusuk bakso. Ia menyebut, putrinya yang ketakutan langsung lari dan membasuh matanya dengan air. SAH lantas mengusap matanya yang berdarah dengan seragam.
Sepulang sekolah, SAH mengeluh kepada Samsul bahwa mata kanannya tidak bisa melihat. Lantaran khawatir, Samsul memeriksakan putrinya ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan menunjukkan ada kerusakan pada syaraf mata kanan SAH sehingga mengalami buta permanen.
Samsul akhirnya melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Gresik usai pihak sekolah enggan memberikan rekaman CCTV saat kejadian dengan alasan CCTV rusak.
"Masak saya dilihatkan rekaman CCTV tanggal 25 Mei 2023. Lah selama bulan 6, 7, 8 itu nggak ada rekaman sama sekali. Padahal setelah kejadian itu saya langsung minta lihat secara langsung rekaman CCTV tapi dipersulit. Akhirnya saya laporkan ke Polres Gresik," pungkasnya.