TNI Tangkap Simpatisan KKB di Papua Barat, Diduga Terlibat Penyerangan

CNN Indonesia
Minggu, 24 Sep 2023 12:38 WIB
Seorang simpatisan kelompok separatis KKB di Papua Barat ditangkap prajurit TNI usai terjadi penyerangan terhadap pos TNI di Distrik Aroba Teluk Bintuni, Jumat pekan lalu. (Foto: iStockphoto/Serhii Ivashchuk)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang simpatisan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ditangkap aparat usai diduga terlibat penyerangan Pos TNI di Distrik Aroba Teluk Bintuni, Papua Barat.

Dansatgas Yonif 407/PK Letkol Inf Hermawan Setya Budi mengatakan awalnya, terjadi gangguan tembakan senjata api sebanyak delapan kali oleh orang tidak dikenal (OTK) di Pos TNI di Aroba pada Jumat (22/9) malam.

"Laporan dari anggota di lapangan, terjadi gangguan terhadap Pos Aroba dari OTK sebanyak dua kali dengan total sebanyak delapan kali tembakan, namun tidak ada korban, anggota aman," kata Hermawan dalam keterangan tertulis, Minggu (24/9).

Hermawan lalu memerintahkan sejumlah komandan pos untuk meningkatkan siaga dan melaksanakan patroli perimeter di seputaran pos. Selain itu juga dilakukan sweeping ke sejumlah tempat.

Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III Kolonel Czi GN. Suriastawa menjelaskan setelah dilakukan penyisiran, seorang diduga simpatisan KKB bernama Marthen Iba diamankan. Ia duga terkait dengan penyerangan Pos TNI itu.

"Setelah dilaksanakan pengejaran terhadap OTK yang melaksanakan penyerangan terhadap Pos TNI dan dilakukan sweeping di tempat-tempat yang dicurigai, dapat diamankan satu orang atas nama Marthen Iba sebagai simpatisan KKB," kata Suriastawa.

Sejumlah barang didapatkan dari penangkapan itu. Di antaranya senjata api rakitan, alat komunikasi hingga tanda pengenal.

"Adapun barang bukti yang diamankan berupa tiga pucuk senjata rakitan, KTP atas nama Marthen Iba, Kartu Anggota TPN Papua Barat atas nama Marthen Iba dengan jabatan Staf Operasi, delapan buah handphone, dua buah kartu perdana dan satu buah tas," katanya.

(yoa/wis)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK