Dansatpom soal Lokasi Pemuda Tewas Terbakar di Halim: Daerah Ring 1

CNN Indonesia
Rabu, 27 Sep 2023 00:00 WIB
Dansatpom TNI AU Lanud Halim mengatakan lokasi temuan jasad pemuda terbakar merupakan area ring 1 kawasan militer tersebut, tak sembarang orang bisa lewat.
Ilustrasi. Dansatpom TNI AU Lanud Halim mengatakan lokasi temuan jasad pemuda terbakar merupakan area ring 1 kawasan militer tersebut, tak sembarang orang bisa lewat. (iStockphoto/Herwin Bahar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satuan Polisi Militer (Satpom) TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma mengatakan lokasi penemuan jasad CHR (16), yang tewas terbakar merupakan daerah ring satu Lanud Halim Perdanakusuma.

CHR ditemukan tewas di Pos Spion ujung landasan 24, pada Minggu (24/9) malam.

Dansatpom TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma, Letkol Made Oka Darmayasa mengatakan lokasi itu sejatinya bukanlah area yang bisa dilewati sembarang orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk lokasi, Pos Spion di Ujung Landasan 24 Halim Perdanakusuma, itu merupakan daerah Ring 1. Jadi tidak ada sembarang orang yang bisa lewat situ," ucapnya dalam konferensi pers bersama Polres Jakarta Timur, Jakarta, Selasa (26/9).

Made juga mengonfirmasi bahwa korban merupakan anak dari perwira menengah (pamen) AU yang tinggal di lingkungan Halim.

"Setelah dilaksanakan olah TKP, kami mengetahui bahwa korban merupakan anak dari anggota TNI AU, perwira menengah, keluarga besar TNI AU, yang tinggal di lingkungan Halim," kata Made.

Dalam hal ini Satpom AU bekerjasama dengan Polres Metro Jakarta Timur dalam melakukan olah TKP.

Pisau hingga 11 CCTV disita

Dalam temuannya, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata mengatakan pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti.

Barang bukti tersebut ialah satu bilah pisau, satu pasang sandal berwarna biru, satu baju bekas terbakar, satu celana bekas terbakar, satu map bekas terbakar, tiga kantong serpihan atau abu bekas terbakar, dan satu buah tutup botol berwarna merah.

Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah CCTV yang berada di sekitar lokasi. Namun, Leonardus belum mau memberikan keterangan lebih jauh soal CCTV lantaran masih dalam proses penyelidikan.

"Ada, 11 unit (CCTV)," ucapnya.

Leonardus mengatakan pihaknya masih menunggu hasil visum et repertum dan hasil autopsi dari Puslabfor Mabes Polri. Sehingga pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian tersebut.

"Untuk penyebab daripada meninggalnya korban ini belum bisa diambil kesimpulan, karena kita sedang memintakan visum et repertum dan juga dari hasil autopsi. Kita masih dalam proses penyelidikan dan pendalaman," ucapnya.

Leonardus mengatakan saat ini pihaknya tengah memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.

"Untuk sementara 5 sudah diperiksa, dan ada tambahan hari ini ada tiga yang akan diperiksa sama hari ini berarti 8," kata dia.

(pan/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER