Polisi Bakal Periksa 8 Dokter Kasus Dugaan Malpraktik Alvaro Darren

CNN Indonesia
Rabu, 04 Okt 2023 08:10 WIB
Ilustrasi. Polisi bakal memeriksa para dokter atas dugaan malpraktik pasien anak Benediktus Alvaro Darren (7) yang meninggal dunia karena dugaan diagnosa mati batang otak. iStockphoto
Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi bakal memeriksa para dokter terkait kasus Benediktus Alvaro Darren (7) yang meninggal dunia karena dugaan diagnosa mati batang otak usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada Bekasi.

Diketahui ada delapan dokter yang dilaporkan oleh keluarga korban melalui kuasa hukumnya ke Polda Metro Jaya terkait dugaan malpraktik.

"Pelapor, saksi, terlapor semua akan kita undang klarifikasi untuk dimintai keterangannya," kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Rabu (4/10).

Disampaikan Ade, pemeriksaan terhadap para pihak, termasuk terlapor ini diperlukan untuk mendalami apakah ada tindak pidana dalam laporan ini.

"Dalam rangka penyelidikan yang kita lakukan untuk menemukan ada atau tidaknya peristiwa pidana yang terjadi," ucap dia.

Sebelumnya, orang tua korban melalui kuasa hukumnya telah membuat laporan dan terdaftar dengan nomor LP/B/5814/IX/2023/SPKT POLDA METRO JAYA tanggal 29 September 2023.

"Anak ini ada yang mengalami yang kami duga gagal penindakan, yang bisa kita anggap itu malpraktik ataupun kelalaian ataupun kealpaan," kata kuasa hukum orang tua korban, Cahaya Christmanto Anak Ampun di Polda Metro Jaya, Senin (2/10).

Para dokter ini dilaporkan dengan Pasal 62 ayat 1 Jo Pasal 8 ayat 1 UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan atau Pasal 360 KUHP dan atau Pasal 361 KUHP dan atau Pasal 438 dan atau Pasal 440 ayat 1 dan 2 UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

Sementara itu, Rumah Sakit Kartika Husada mengakui peralatan medis terbatas untuk melakukan penanganan terhadap Alvaro Darren.

Komisaris RS Kartika Husada Jatiasih Bekasi, Nidya Kartika Yolanda mengatakan dengan keterbatasan peralatan medis itu pihaknya telah mencari rumah sakit untuk merujuk atau memindahkan BA.

Namun, kata Nidya, dengan kondisi anak yang kian memburuk, mustahil Alvaro Darren dipindahkan. Terlebih, kata Nidya, 80 rumah sakit yang dihubunginya menolak untuk merawat pasien anak.

Nidya juga mengatakan terkait penyebab meninggalnya Alvaro Darren belum bisa dipastikan akibat batang otak mati. Menurutnya, hal itu diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Itu masih suspect ya, karena untuk pastinya kita harus melakukan pemeriksaan, itu lah yang kita pengen sebenarnya," kata Nidya dalam Konferensi Pers di RS Kartika Husada, Selasa (3/10).

(dis/gil)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK