Polisi Ungkap Rangkaian Penyelidikan Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK

CNN Indonesia
Kamis, 05 Okt 2023 21:25 WIB
Polisi ungkap rangkaian penyelidikan dugaan pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK dalam penanganan perkara di Kementan 2021.
Ilustrasi. Polisi ungkap rangkaian dugaan kasus pemerasan pimpinan KPK di kasus Kementan. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
Jakarta, CNN Indonesia --

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya membeberkan rangkaian proses penyelidikan terkait dugaan pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penanganan perkara di Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2021.

Direktur Reskrimsus Polda Metro Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan pengaduan masyarakat (dumas) terkait dugaan pemerasan ini diterima pada 12 Agustus 2023.

Kendati demikian, Ade enggan mengungkapkan siapa sosok yang membuat dumas tersebut. Ia berdalih hal ini demi menjaga kerahasiaan pelapor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk pendumas atau yang melayangkan dumas yang diterima 12 Agustus 2023 kami menjaga kerahasiaan pelapor untuk efektifitas penyelidikan," kata Ade kepada wartawan, Kamis (5/10).

Tim penyelidik Subdit V Tipidkor Ditreskrimsus kemudian melakukan langkah-langkah untuk menelaah atau memverifikasi atas dumas tersebut.

Setelahnya, pada 15 Agustus 2023 polisi menerbitkan surat perintah pulbaket sebagai dasar pengumpulan bahan keterangan atas dumas itu.

"Dan selanjutnya pada tanggal 21 Agustus 2023 telah diterbitkan surat perintah penyelidikan sehingga kemudian tim penyelidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya melakukan serangkaian penyelidikan untuk menemukan apakah ada peristiwa pidana yang terjadi dari dugaan tindak pidana yang dilaporkan yang dimaksud," ucap Ade.

Ade menuturkan pihaknya lantas melakukan serangkaian proses klarifikasi kepada beberapa pihak yang mulai dilakukan pada 24 Agustus.

Secara total ada enam orang yang telah dimintai keterangan. Di antaranya adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) hingga sopir serta aide-de-camp (ADC) dari Syahrul.

"Sekali Lagi kami mohon maaf untuk materi klarifikasi ataupun keterangan dimaksud belum bisa kami utarakan di sini karena ini merupakan proses penyelidikan sedang berlangsung dan masih berproses," tutur Ade.

Ade turut menyampaikan Syahrul selaku Menteri Pertanian juga telah tiga kali dimintai klarifikasi. Proses klarifikasi ketiga dilakukan pada hari ini.

"Di mana beliau (Syahrul) telah dimintai keterangan untuk klarifikasi sebanyak tiga kali dan hari ini adalah yang ketiga kalinya beliau dimintai keterangan atau klarifikasi atas dugaan tindak pidana yang terjadi dan itu dilaporkan," ujarnya.

Sebelumnya, Mentan Syahrul mengakui telah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada hari ini selama tiga jam. Politikus NasDem itu mengaku sudah menjelaskan semua kepada penyidik terkait kasus ini.

"Semua yang saya tahu sudah saya sampaikan. Dan secara terbuka saya sampaikan apa yang dibutuhkan oleh penyidik," kata Syahrul di NasDem Tower, Kamis.

"Oleh karena itu semua yang ditanyakan terhadap dumas 12 Agustus 2023 itu saya sudah sampaikan seterang-terangnya sepahaman saya dan apa yang saya ketahui tentang itu," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, Ketua KPK Firli Bahuri membantah dirinya dan jajaran pimpinan KPK lain melakukan pemerasan kepada Syahrul terkait pengusutan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.

"Kita memahami tentang informasi yang beredar, apa yang jadi isu sekarang, tentu harus kita pahami. Kita sampaikan bahwa hal tersebut tidak benar dan tidak pernah dilakukan pimpinan KPK," kata Firli di Gedung KPK.

(dis/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER