Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka makin menguat di bursa kandidat bakal cawapres Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) setelah ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas usia minimal capres/cawapres.
Selain itu muncul pula Ia dikabarkan bakal berpindah ke partai Golkar untuk maju di Pilpres 2024. Sebagai informasi, putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu saat ini masih berstatus kader PDIP yang mengusung eks Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Gibran enggan menanggapi saat dikonfirmasi mengenai kabar kepindahannya ke partai beringin tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapa yang bilang?" katanya saat ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (17/10).
Ia pun meminta agar awak media menanyakan kebenaran kabar tersebut kepada pihak lain.
"Ya tanya yang bikin isu, bener enggak itu?" kata pria kelahiran Oktober 1987 tersebut.
Ia mengakui sampai saat ini masih intens menjalin komunikasi dengan berbagai pihak. Termasuk para petinggi partai Golkar. Namun, Gibran mengklaim tak pernah membicarakan mengenai kemungkinan bergabung dengan Partai Golkar.
"Kalau komunikasi saya pasti komunikasi, tapi tidak untuk yang ini tadi. Saya kan tetap jaga silaturahmi dengan siapa pun," katanya.
Gibran pun menegaskan sampai saat ini ia masih menjadi anggota PDIP.
"Iya," jawabnya saat ditanya mengenai statusnya sebagai kader partai banteng.
Lihat Juga : |
Gibran santer dikabarkan akan berpindah ke Partai Golkar setelah MK mengabulkan sebagian gugatan pasal 169 huruf q Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Syarat capres-cawapres yang tadinya berusia minimal 40 tahun diubah menjadi minimal 40 tahun atau pernah/sedang berpengalaman menjadi kepala daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Dengan putusan tersebut, peluang Gibran maju mendampingi Prabowo di Pilpres 2024 makin terbuka lebar.
Partai Golkar sendiri telah membuka pintu untuk Gibran jika ingin menjadi kader usai Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan tentang syarat capres-cawapres.
"Kalau Mas Gibran mau gabung Golkar ya tentu welcome dong. Siapa saja bisa gabung dengan Golkar," kata Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga kepada CNNIndonesia.com, Senin (16/10).
Golkar saat ini berada dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung bakal capres Ketua Umum Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui ada komunikasi dengan Gibran usai putusan MK atas usia capres/cawapres kemarin.
"Ada komunikasi," kata Muzani di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Senin (16/10) malam.
Namun, Muzani mengklaim tak mengetahui rinci komunikasi yang berjalan dengan Gibran itu, karena bukan dia yang berkomunikasi langsung.
Muzani pun tak menyebutkan siapa sosok yang berkomunikasi dengan Gibran.
Di sisi lain, Presiden Jokowi sudah buka suara mengenai putusan MK tersebut. Dia yang juga politikus PDIP itu mengaku tak bisa mengomentari putusan yang dianggap memuluskan langkah Gibran jadi cawapres.
"Ya mengenai putusan MK, silakan ditanyakan ke MK. Jangan saya yang berkomentar," kata Jokowi dalam video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
(syd/kid)