Gunung Slamet Terbangun dari 'Tidur Panjang', Naik Status Jadi Waspada

CNN Indonesia
Kamis, 19 Okt 2023 19:40 WIB
Potret Gunung Slamet dari ketinggian 28 ribu kaki. (Wikimedia Commons/Kembangpras)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gunung Slamet (3.432 mdpl) yang berada di wilayah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, kembali terbangun dari 'tidur' panjangnya setelah lima tahun tidak menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.

Mengutip dari Antara, gunung tertinggi di Jawa Tengah itu kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik pada Oktober 2023.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi pun menaikkan statusnya dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung 19 Oktober 2023, pukul 08.00 WIB.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Budi Nugroho mengatakan peningkatan status Gunung Slamet itu tertuang dalam surat dari PVMBG Nomor 458.Lap/GL.03/BGV/2023 tertanggal 19 Oktober 2023.

"Berdasarkan surat dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dengan Nomor 458.Lap/GL.03/BGV/2023 tertanggal 19 Oktober 2023, status Gunung Slamet ditingkatkan dari Level I atau Normal menjadi Level II atau Waspada sejak pukul 08.00 WIB tadi," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (19/10).

BPBD telah memiliki rencana kontingensi bencana erupsi Gunung Slamet untuk level Jawa Tengah, sehingga pihaknya harus mengikuti rencana kontingensi itu.

Pihaknya akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Slamet serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya, seperti Pos Pengamatan Gunung Api Slamet di Kabupaten Pemalang dan Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wilayah Serayu Wilayah Slamet Selatan di Purwokerto.

"Kami imbau masyarakat tetap tenang dan waspada serta tidak terpengaruh terhadap berita hoaks yang berkaitan dengan peningkatan aktivitas Gunung Slamet," katanya.

Terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak berada di sekitar Gunung Slamet dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak.

"Dalam tingkat waspada level II, masyarakat dan wisatawan diimbau tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari puncak Gunung Slamet," kata dia saat dihubungi dari Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan hal tersebut sebagai langkah antisipatif setelah level kewaspadaan gunung yang berada di Provinsi Jawa Tengah tersebut, resmi ditingkatkan dari level I atau Normal menjadi menjadi level II atau Waspada.

Pemantauan secara intensif, kata dia, terus dilakukan untuk mengevaluasi aktivitas vulkanik Gunung Slamet oleh PVMBG.

2.096 kali gempa embusan di Gunung Slamet

Sebelumnya, dalam keterangan persnya, PVMBG merekam setidaknya ada 2.096 kali gempa embusan di Gunung Slamet selama pengamatan 1-18 Oktober 2023.

Selain gempa embusan, PVMBG juga merekam ada tiga kali gempa tremor harmonik, dua kali gempa vulkanik dalam, 12 kali gempa tektonik lokal, tujuh kali gempa tektonik jauh, dan gempa tremor menerus dengan amplitudo 0,2 sampai 6 milimeter (dominan 2 milimeter).

Pada tanggal 1 Oktober 2023, PVMBG merekam peningkatan amplitudo gempa tremor menerus dari 2 milimeter menjadi 3 milimeter. Kemudian, pada 18 Oktober 2023, terekam gempa tremor harmonik dengan durasi maksimum sekitar 1 jam 18 menit.

"Pengukuran deformasi menunjukkan terjadinya peningkatan tekanan pada tubuh Slamet. Dengan adanya inflasi pada stasiun Tiltmeter Bambangan yang merupakan stasiun tiltmeter terdekat dengan puncak, menunjukkan tekanan telah bergerak menuju puncak G. Slamet atau berada pada kedalaman yang lebih dangkal dari sebelumnya," demikian pernyataan PVMBG yang dikutip dari situs resminya, Kamis.

PVMBG menyatakan Gunung Slamet adalah gunungapi strato berbentuk kerucut yang mengalami peningkatan aktivitas vulkanik terakhir pada Maret hingga Agustus 2014 yang diikuti erupsi di sekitar kawah (letusan strombolian). PVMBG menyatkaan sebelumnya status level I (normal) Gunung Slamet berlaku sejak 9 Oktober 2020 hingga ditingkatkan pada hari ini.

(antara, kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK