Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menampik isu yang menyebut partainya akan menarik seluruh kadernya yang jadi menteri di Kabinet Indonesia Maju (KIM) pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Isu itu muncul di tengah publik, menyusul kekecewaan PDIP terkait belum jelasnya arah dukungan Jokowi kepada Capres dari PDIP, Ganjar Pranowo.
"Ya itu isu namanya," kata Puan, ditemui usai Silaturahmi Bersama Gus dan Ning di Grand City, Surabaya, Sabtu (21/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ketua DPR RI ini, posisi menteri juga merupakan kewenangan penuh presiden. Jika menteri dari PDIP tetap dipercaya, maka tak ada alasan menarik diri.
Saat ini, ada lima kader PDIP yang menempati jabatan menteri di Pemerintahan Presiden Jokowi. Di antaranya Yasonna Laoly (Menteri Hukum dan HAM), Tri Rismaharini (Menteri Sosial), Abdullah Azwar Anas (Menpan RB), Gusti Ayu Bintang Darmawati (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) dan Pramono Anung Wibowo (Sekretaris Kabinet).
"Menteri itu hak prerogatif dari presiden. Jadi kalau presidennya masih percaya dan kemudian masih menugaskan menteri-menteri yang ada, ya semua menteri itu wajib untuk bisa menuntaskan dan membantu presiden dalam bekerja di kabinet," pungkasnya.
Arah dukungan Jokowi di Pilpres 2024 masih tanda tanya. Jokowi belum tegas mengungkap mendukung Ganjar, yang sama-sama kader PDIP, atau Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menganggap Jokowi memiliki pilihan politik berbeda dengan PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pilpres 2024.
Hal itu terlihat dari sikap Kaesang Pangarep yang bergabung dengan PSI. Sikap putra bungsunya itu memperkuat sinyal Jokowi lebih mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Di sisi lain sejumlah relawan Jokowi juga telah mendukung Prabowo sebagai capres. Terbaru relawan Projo telah resmi mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo.
Yang terbaru, Putra Sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka digadang-gadang jadi Cawapres pendamping Prabowo Subianto. Dia bahkan sudah mengantongi dukungan dan deklarasi Partai Golkar.
(frd/fea)